Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Fakta Serangan Terbaru Hizbullah vs Israel, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui soal serangan terbaru antara Hizbullah vs Israel, Minggu (25/8/2024).

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in 7 Fakta Serangan Terbaru Hizbullah vs Israel, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
IRNA
Hizbullah menembakkan rudal dari Lebanon selatan menuju Israel beberapa waktu lalu - Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui soal serangan terbaru antara Hizbullah vs Israel, Minggu (25/8/2024). 

TRIBUNNEWS.com - Kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, dan pasukan Israel saling serang secara sengit, Minggu (25/8/2024), sejak perang antara dua negara tersebut pada 7 Oktober 2023.

Sebagai informasi, Hizbullah melancarkan serangan ke Israel sejak 7 Oktober 2023, sebagai bentuk dukungan terhadap warga sipil Palestina di Gaza.

Berikut rangkuman fakta-fakta mengenai serangan Hizbullah vs Israel yang terjadi pada Minggu pagi, dikutip dari AlJazeera:

1. Apa yang sebenarnya terjadi?

Jet tempur Israel menyerang Lebanon selatan pada Minggu dini hari.

Militer Israel mengklaim serangan itu sebagai "serangan pendahuluan" terhadap Lebanon yang bersiap menyerang Tel Aviv.

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan, militer Israel mengaku mendeteksi Hizbullah akan meluncurkan ratusan rudal menuju Israel pada Minggu pagi pukul 5.00 waktu setempat.

Karena itu, setengah jam sebelumnya, militer Israel mengerahkan 100 jet tempur untuk menyerang Lebanon selatan.

BERITA TERKAIT

Hizbullah juga melancarkan serangan ke Israel utara menggunakan roket dan drone, sebagai balasan atas pembunuhan Komandan Senior mereka, Fuad Shukr, pada 30 Juli 2024, kata kelompok tersebut.

2. Apakah ada korban di Lebanon dan Israel?

Kantor berita NNA Lebanon melaporkan satu orang terluka parah akibat serangan Israel di Qasimia, Lebanon selatan.

Serangan udara Israel juga mengakibatkan satu orang tewas di kota Khiam, Lebanon.

Beberapa orang di Acre, Israel, terluka karena serangan Lebanon.

Baca juga: Lebih dari 320 Roket Katyusha Ditembakkan ke Israel, Hizbullah: Serangan Tahap Pertama Berhasil

3. Apa saja yang ditargetkan?

Hizbullah mengatakan serangannya menghantam 11 pangkalan militer Israel, termasuk yang berada di Meron dan empat lokasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Sementara, Israel mengklaim berhasil menyerang ribuan peluncur roket milik Hizbullah.

4. Bagaimana situasi saat ini?

Situasi di kedua belah pihak dilaporkan telah tenang, setidaknya untuk sementara waktu.

Hizbullah diketahui membantah klaim Israel yang mengaku menyerang ribuan peluncur roket kelompok tersebut.

Kelompok itu juga mengatakan telah berhasil menyelesaikan "tahap pertama" serangan balasan terhadap Israel.

Buntut serangan Hizbullah, Israel mengeluarkan arahan keamanan untuk wilayahnya di utara.

Namun, keadaan lebih tenang dengan dibukanya kembali Bandara Ben Gurion, setelah sempat ditutup beberapa jam.

5. Mengapa Hizbullah memilih menyerang hari ini?

Hari penyerangan bertepatan dengan Arbain, 40 hari setelah terbunuhnya Imam syiah ketiga, Imam al-Hussein.

Menurut pernyataan Hizbullah, mereka memilih hari ini karena memperingatinya sebagai hari kesyahidan.

Baca juga: 11 Pangkalan Militer Israel Diserang Roket Hizbullah, Iron Dome juga Jadi Sasaran

6. Apakah ini berarti perang Hizbullah vs Israel?

Menurut Direktur Levant Institute for Strategic Affairs, Sami Nader, hal ini berpotensi menyeret seluruh kawan di Timur Tengah dalam perang besar-besaran.

Tetapi, kata Nader, Hizbullah dan Israel sama-sama menghindari kemungkinan tersebut.

Kantor berita Reuters mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, yang mengatakan, "Israel tidak menginginkan perang skala penuh, tetapi akan bertindak sesuai perkembangan di lapangan."

7. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Sejauh ini, belum diketahui secara pasti apa yang akan terjadi selanjutnya pasca-serangan terbaru antara Hizbullah vs Israel.

Sami Nader mengatakan peristiwa ini menandakan "peningkatan besar dalam hal cakupan operasi dan intensitas."

Tetapi, menurut Zeina Khodr dari AlJazeera, bahasa yang digunakan Israel berfokus pada "pertahanan diri" dan melindungi warga Israel dari serangan, yang tampaknya menunjukkan Israel tidak akan melakukan eskalasi saat ini.

Israel Beri Tahu AS

Sementara itu, seorang pejabat Israel pada Minggu, mengaku Israel telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) sebelumnya mengenai serangan ke Lebanon.

Menurut situs berbahasa Ibrani, Walla yang dikutip Anadolu Ajansi, pejabat yang tak disebutkan namanya itu menyatakan AS telah mendapat informasi dari Israel tentang serangan tersebut.

"Israel bertindak secara independen dalam menyerang Hizbullah, tapi dalam koordinasi penuh dengan AS."

"Pembaruan pemerintahan Biden mengenai serangan itu, bukan pembaruan pada menit-menit terakhir," ungkap pejabat itu.

Diketahui, dalam beberapa hari terakhir, AS mengumumkan pengiriman pasukan dan kapal militer ke Timur Tengah untuk mengantisipasi eskalasi militer dan pembalasan Iran dan Hizbullah.

Sebagai informasi, ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah pembunuhan Fuad Shukr dan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas