Apa Itu Koridor Philadelphi dan Netzarim, Mengapa Penting?
Koridor Philadelphi dan Koridor Netzarim menjadi pusat pembicaraan dalam negosiasi untuk mengakhiri yang telah berlangsung perang 10 bulan di Gaza.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Dua zona penyangga yang dikendalikan oleh militer Israel, yakni Koridor Philadelphi dan Koridor Netzarim menjadi pusat pembicaraan dalam negosiasi untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 10 bulan di Gaza.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan kalau di bawah perjanjian gencatan senjata, tidak akan ada penarikan pasukan Israel dari koridor Philadelphi dan Netzarim.
Koridor Philadelphia, zona penyangga antara Mesir dan Gaza.
Fasilitas tersebut telah ada selama lebih dari empat dekade, dan telah dipertahankan berdasarkan dua perjanjian bilateral antara Kairo dan Israel.
Sementara itu, Koridor Netzarim melintasi Gaza tengah dan dibuat dalam beberapa bulan terakhir oleh pasukan Israel untuk memantau warga Palestina.
Hamas dengan tegas menolak tuntutan Israel untuk mempertahankan kehadiran militer di kedua koridor tersebut.
Mereka meyakini bahwa Netanyahu menambahkan tuntutan ini untuk menggagalkan negosiasi.
Middle East Eye menguraikan apa yang perlu Anda ketahui tentang kedua zona tersebut.
1. Apa itu Koridor Philadelphia?
Koridor Philadelphia adalah zona penyangga demiliterisasi sepanjang 14 kilometer dan lebar 100 meter yang membentang di sepanjang perbatasan antara Mesir dan Gaza.
Jalur ini membentang dari Laut Mediterania hingga penyeberangan Kerem Shalom di titik pertemuan Gaza, Mesir, dan Israel.
Baca juga: Tak Yakin Sikap Iran, AS Dukung Israel Tolak Tinggalkan Koridor Philadelphi di Perbatasan Gaza-Mesir
Zona ini pertama kali didirikan berdasarkan perjanjian damai tahun 1979 antara Mesir dan Israel dan diberi nama sesuai dengan nama sandi militer Israel untuk zona demiliterisasi.
Pada saat itu, Israel telah setuju untuk mengakhiri pendudukannya selama 12 tahun di semenanjung Sinai Mesir tetapi terus menduduki Jalur Gaza di Palestina.
Orang Mesir menyebut daerah itu sebagai koridor Salah al-Din, yang dinamai menurut pendiri dinasti Ayyubiyah yang mengalahkan Tentara Salib di Yerusalem pada tahun 1187.
Koridor tersebut meliputi penyeberangan Rafah, satu-satunya titik transit antara Mesir dan Gaza.