Hizbullah Guyur Israel Pakai Serangan Rudal, Juru Bicara Al-Qassam: Semua Front Bakal Membara
Juru Bicara Al Qassam, Abu Obaida, Ia menekankan kalau perlawanan di semua lini akan tetap membara dan meningkat dalam menghadapi Israel dan sekutunya
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Hizbullah Guyur Israel Pakai Serangan Rudal, Juru Bicara Al-Qassam: Semua Front Bakal Membara
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, memberikan pernyataan pada Minggu (25/8/2024), atas serangan masif gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah yang menghujani wilayah pendudukan utara Israel dengan ratusan roket.
Abu Ubaida menyatakan kalau Brigade Al-Qassam ikut 'memberkati' pembalasan awal Hizbullah terhadap pembunuhan komandan senior mereka oleh Israel, Fouad Shukr.
"Brigade Al-Qassam menghargai pengorbanan berharga dari para pejuang Hizbullah. rakyat Lebanon dan perlawanan Lebanon," katanya dilansir Khaberni, Senin (26/8/2024).
Baca juga: Israel Bombardir Markas Besar Brigade ke-47 Tentara Suriah, Serangan Balasan Iran Dipercepat?
Abu Ubaida menjelaskan kalau operasi penyerangan Hizbullah sekali lagi menegaskan perubahan realitas strategis Israel sejak Operasi Banjir Al-Aqsa, 7 Oktober 2023.
"Al-Qassam menekankan kalau tidak ada keamanan bagi musuh (Israel) dari hukuman dan tidak ada batasan kemungkinan untuk menyerangnya di mana pun dan di front mana pun," katanya.
Ia menekankan kalau perlawanan di semua lini akan tetap membara dan meningkat dalam menghadapi Israel dan sekutunya selama agresi terhadap rakyat Palestina terus berlanjut.
Baca juga: Qassam Hancurkan 4 Tank Merkava dan Ledakkan IDF di Terowongan, Quds Serang Markas IDF di Netzarim
IDF Umumkan Kematian Tentaranya
Terkait serangan-serangan milisi perlawanan, seorang prajurit Angkatan Laut Israel tewas selama serangan udara lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah pada Minggu (25/8/2024), kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan.
IDF mengidentifikasi prajurit tersebut sebagai David Moshe Ben Shitrit, 21 tahun, dari Geva Binyamin di Tepi Barat yang diduduki, dan menambahkan bahwa ia terbunuh selama pertempuran di Israel utara.
Menurut Kan TV milik pemerintah Israel, ia terluka oleh rudal pencegat Israel yang menghantam kapal patroli Dvora tempat ia bertugas.
Prajurit itu kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Hal ini terjadi saat sistem pertahanan udara Israel berupaya mencegat serangan Hizbullah yang melibatkan sekitar 320 roket.
IDF melaporkan bahwa sekitar 100 pesawat tempur Israel menargetkan puluhan lokasi di Lebanon selatan, menghantam ratusan peluncur roket yang ditujukan ke Israel.
Operasi itu digambarkan sebagai "serangan pendahuluan" sebagai respons terhadap serangan roket dan pesawat nirawak Hezbollah menyusul pembunuhan seorang pemimpin senior pada bulan Juli.