Yahya Sinwar Berkedok Wanita Hindari Tentara Israel, Tinggalkan Terowongan Lanjutkan Perang Gerilya
Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dikabarkan berpenampilan wanita di tengah kerumunan Gaza untuk berperang lawan pasukan tentara Israel
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar menjadi buruan nomor satu tentara Israel dalam konflik Timur Tengah yang saat ini masih berlangsung di Gaza.
Yahya Sinwar masih memimpin penyerangan sembari mengatur strategi dengan cara berpindah-pindah markas ala perang gerilya.
Beberapa waktu lalu, persembunyian Yahya Sinwar hampir saja terpergok oleh militer Israel dalam sebuah terowongan.
Namun lagi-lagi ia berhasil kabur bahkan mengomando pasukannya untuk terus melawan IDF, kali ini berada di tengah kerumunan masyarakat.
Jerusalem Post baru-baru ini melaporkan, Sinwar berpakaian wanita bersembunyi di antara penduduk Gaza.
Hal itu ia lakukan selama berada di luar jaringan terowongan kelompok teror itu di Jalur Gaza, Daily Express Inggris melaporkan pada hari Minggu, mengutip sumber intelijen Israel.
The New York Times pada hari Minggu, mengutip pejabat Amerika dan Israel, melaporkan bahwa Sinwar mungkin telah meninggalkan terowongan tempat dia bersembunyi pada sejumlah kesempatan selama setahun terakhir.
Sinwar dilaporkan telah berpindah dari satu tempat ke tempat lain di Jalur Gaza untuk menghindari upaya Israel memburunya.
Hampir Tertangkap
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku hampir menangkap Kepala Biro Politik Hamas Yahya Sinwar di sebuah terowongan di Jalur Gaza.
Menurut IDF, andai saja mereka tidak terlambat “beberapa menit”, Yahya Sinwar bisa ditangkap.
Baca juga: Penyebab Perundingan Gencatan Senjata Gaza Gagal Lagi, Israel Minta Wilayah tapi Hamas Senggol AS
“Kami sudah dekat. Kami berada di kompleksnya. Kami memasuki kompleks bawah tanah. Kompleksnya ‘panas,’” ujar Komandan Divisi Ke-98 IDF Brigjen Goldfus pada hari Minggu, (11/8/2024), dikutip dari The Times of Israel.
Goldfus mengklaim pihaknya menemukan banyak uang di dalam kompleks tersebut.
“Kopinya masih panas. Senjata berserakan di sekeliling.”
Menurut dia, Sinwar baru saja pergi beberapa menit sebelum IDF tiba di terowongan.