Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Mengenal Sosok Miliarder CEO Telegram Pavel Durov

Miliarder asal Rusia ini sering dibandingkan dengan Mark Zuckerberg. Tapi, Pavel Durov marah saat perusahaan pertamanya, VKontakte,…

zoom-in Mengenal Sosok Miliarder CEO Telegram Pavel Durov
Deutsche Welle
Mengenal Sosok Miliarder CEO Telegram Pavel Durov 

"Saya mendirikan sebuah perusahaan yang mereka sebut sebagai Facebook-nya Rusia,” kata Durov kepada jurnalis asal AS Tucker Carlson, pada April 2024. "Kami tidak suka menyebutnya seperti itu karena kami sebenarnya berhasil melakukan banyak hal sebelum Facebook dan itu mendefinisikan bagaimana industri media sosial berkembang selama bertahun-tahun.”

Menerbangkan uang tunai dengan pesawat kertas

Popularitas perusahaan yang semakin meningkat, membuat Durov semakin berkonflik dengan pemerintah Rusia. Pada 2011 dan 2012, oposisi Rusia menggunakan media sosialnya untuk mengoordinasikan aksi protes antipemerintah, dan pihak berwenang menekan VKontakte untuk memutus jalur komunikasi itu.

Durov menolaknya. Situasi serupa juga terjadi pada akhir 2013 dan 2014, ketika warga Ukraina memulai protes "Euromaidan” yang pada akhirnya berujung pada penggulingan Presiden Viktor Yanukovych yang pro-Rusia. Durov mengeklaim bahwa para pejabat Rusia telah menekannya untuk mengungkapkan data pribadi para penyelenggara protes di Ukraina tersebut, dan dia menolak permintaan itu.

Durov pun menjadi miliarder dan mulai membangun reputasinya sebagai sosok yang eksentrik. Pada 2012, dia dikritik karena memasukkan uang tunai ke dalam pesawat kertas dan menerbangkannya ke jalanan dari kantornya di Sankt Peterburg. Orang-orang di jalanan berebut mengambil pesawat kertas, dan Durov berkelakar di dunia maya menyebut orang-orang itu menjadi "liar”.

Pada 2013, Durov dan kakaknya pun akhirnya meluncurkan aplikasi Telegram. Durov mengeklaim bahwa ide untuk membuat platform perpesanan terenkripsi ini muncul ketika polisi bersenjata datang ke rumahnya di Rusia. Saat itu, ia ingin memberi tahu kakaknya tentang apa yang terjadi dan mengoordinasikan langkah mereka selanjutnya, tetapi menyadari bahwa tidak ada saluran komunikasi yang tersedia, yang cukup aman jauh dari pengawasan.

Telegram bergabung dengan Apple dan Google, ikut larang aplikasi Navalny

Menghadapi tekanan yang meningkat dari pemerintah Rusia, Durov menjual sahamnya di VKontakte dan meninggalkan Moskow pada 2014. Dia segera memperoleh kewarganegaraan Karibia, Saint Kitts dan Nevis, kemudian mendapatkan paspor Prancis dan kewarganegaraan Uni Emirat Arab beberapa tahun kemudian.

Timnya mencoba menetap di berbagai negara, termasuk Inggris, Jerman, dan AS, sebelum akhirnya menetap di Dubai.

BERITA TERKAIT

Berbicara dengan Carlson, Durov mengatakan kalau intelijen AS sedang mencoba merekrut salah satu stafnya untuk membuat perangkat lunak yang akan memungkinkan mereka mengakses "pintu belakang” ke aplikasi buatannya. Durov juga mengatakan bahwa dia berulang kali ditanyai oleh agen FBI saat mengunjungi AS.

Pada 2018, pihak berwenang Rusia mencoba memblokir aplikasi Telegram setelah manajemennya menolak untuk memberikan akses kepada badan intelijen FSB Rusia, masuk ke percakapan seorang pengguna. Pemblokiran itu gagal. Aplikasi pesan ini masih berfungsi di Rusia dan digunakan oleh banyak pejabat senior negara.

Namun, catatan Telegram dalam melawan penyensoran negara tidak sepenuhnya tanpa cacat. Pada 2021, platform itu pun bergabung dengan Apple dan Google untuk memblokir perangkat lunak "Smart Voting” atau "Pemungutan Suara Pintar” yang diusung oleh mendiang pemimpin oposisi Alexei Navalny, di mana perangkat lunak itu bisa memungkinkan pemilih Rusia memberikan suara secara strategis untuk melawan partai-partai pro-rezim.

Miliarder Rusia tanpa kapal pesiar

Durov menggambarkan dirinya sebagai seorang "libertarian” dan "warga dunia”, yang prioritas utamanya adalah kebebasan pribadi. Tujuh aturan hidup sehatnya meliputi berhenti mengonsumsi alkohol dan produk daging, serta memilih untuk melajang.

Foto-foto Durov di akun Instagram, banyak memamerkan fisiknya dengan latar belakang sinematik yang memukau, yang menginspirasi banyaknya lelucon dan meme di kalangan pengguna internet berbahasa Rusia.

Meski belum menikah, Durov memiliki setidaknya lima anak dari dua perempuan yang berbeda. Dalam unggahan onlinenya pada Juli 2024, Durov mengatakan bahwa ia "baru saja diberitahu bahwa saya memiliki lebih dari 100 anak biologis” berkat upayanya sebagai pendonor sperma.

"Sekarang saya berencana untuk membuka DNA saya, sehingga anak-anak biologis saya dapat menemukan satu sama lain dengan mudah,” katanya dalam sebuah unggahan di Telegram.

Halaman
123
Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas