Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Jurnalis Palestina saat Ditangkap Tentara Israel, Kepala Dijadikan Asbak, Rusuk Patah

Seorang jurnalis asal Palestina, Abdel Mohsen Shalalda menceritakan kisahnya saat dirinya ditahan oleh tentara Israel.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Pengakuan Jurnalis Palestina saat Ditangkap Tentara Israel, Kepala Dijadikan Asbak, Rusuk Patah
Palestine Chronicle
Abdel Mohsen Shalalda, seorang jurnalis Palestina berusia 32 tahun menceritakan bagaimana dirinya mengalami penyiksaan yang luar biasa dari tentara Israel saat dirinya ditangkap. 

Meskipun musim dingin sudah dekat di salah satu penjara terdingin, pasukan pendudukan Israel menyita selimut dan pakaian hangat para tahanan.

Tentara memaksa mereka mengenakan seragam tipis dari Administrasi Penjara Israel yang sama sekali tidak melindungi mereka dari hawa dingin.

Saat berada di penjara, yang tidak memiliki kebutuhan hidup minimal, Shalalda kembali menjadi sasaran interogasi dan pemukulan.

"Interogasi itu semata-mata terkait pekerjaan jurnalistik saya dan ketika saya menjawab bahwa ini adalah pencari nafkah saya, interogator menuduh saya berafiliasi dengan Hamas dan bahwa saya memotret pawai antiperang untuk Gaza untuk tujuan non-jurnalistik," ungkap Shalalda.

Penahanan Shalalda bukanlah yang pertama karena dia telah ditangkap tiga kali sebelumnya dan diserang beberapa kali saat melakukan pekerjaannya.

Baca juga: Rabi Israel Ingin Hancurkan Masjid Al-Aqsa lalu Tuding Iran Pelakunya: Provokasi Konflik Arab-Iran

"Begitu saya dibebaskan, saya mengetahui bahwa istri saya telah melahirkan anak kami."

"Saya tidak dapat menghubungi keluarga saya atau mengetahui apa pun tentang mereka. Kami tidur dalam keadaan lapar di tengah cuaca yang sangat dingin," jelas jurnalis muda itu.

Berita Rekomendasi

Penganiayaan terhadap jurnalis di Palestina ini bukanlah hal baru yang dilakukan oleh tentara Israel.

Bahkan, para jurnalis yang meliput perang antara Hamas dengan Israel di Gaza juga harus mempertaruhkan nyawanya.

Terbaru, seorang jurnalis Palestina dibunuh oleh tentara Israel di Jalur Gaza, Senin (26/8/2024).

Baca juga: Tantang Negara Arab, Israel Pertama Kalinya Bakal Biayai Serbuan Pemukim Yahudi ke Masjid Al Aqsa

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Media Pemerintah yang berpusat di Gaza berduka atas kematian jurnalis Ali Tuaima, yang dibunuh oleh tentara Israel, tetapi tidak menyebutkan di mana dia dibunuh di Gaza.

Dikutip dari Anadolu, meninggalnya Tuaima menambah jumlah korban tewas di antara jurnalis di Gaza yang dibunuh oleh Israel sejak 7 Oktober menjadi 171.

Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza menyusul serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan itu telah mengakibatkan lebih dari 40.400 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 93.500 luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas