Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB Mengatakan Israel Tolak Permintaan untuk Memasok Bahan Bakar ke Rumah Sakit di Gaza Utara

Warga Palestina yang tengah dirawat, termasuk anak-anak, tidak mendapatkan perawatan yang diperlukan akibat krisis listrik dan kurangnya obat-obatan.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in PBB Mengatakan Israel Tolak Permintaan untuk Memasok Bahan Bakar ke Rumah Sakit di Gaza Utara
X/Twitter
Warga yang Berlindung di Rumah Sakit Al-Aqsa berlarian keluar rumah sakit usai Perintah Evakuasi Israel pada Senin (26/8/2024) 

PBB Mengatakan Israel Tolak Permintaan untuk Memasok Bahan Bakar ke Rumah Sakit di Gaza utara

TRIBUNNEWS.COM- Warga Palestina yang tengah dirawat, termasuk anak-anak, tidak mendapatkan perawatan yang diperlukan akibat krisis listrik dan kurangnya obat-obatan di Rumah Sakit Kemal Adwan di Beit Lahia, Gaza pada 19 Agustus 2024.

PBB mengatakan bahwa Israel telah menolak permintaan untuk memasok bahan bakar ke rumah sakit di Gaza utara sebanyak lima kali selama seminggu terakhir.




Berbicara dalam konferensi pers kemarin, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stéphane Dujarric mengungkapkan bahwa beberapa rumah sakit di Gaza utara telah kekurangan pasokan bahan bakar baru selama lebih dari 10 hari.

“Upaya untuk mengirimkan bahan bakar ke rumah sakit di wilayah tersebut telah digagalkan berulang kali, dengan akses ditolak lima kali dalam seminggu terakhir [oleh Israel],” kata Dujarric.

“Ketergantungan pada bahan bakar untuk menjalankan generator cadangan semakin lengkap karena otoritas Israel telah memutus pasokan listrik dari Jalur Gaza pada bulan Oktober.”

Ketika ditanya alasan yang diberikan Israel untuk tidak mengizinkan truk bahan bakar mencapai rumah sakit, Dujarric menjawab, “Sejauh yang saya ketahui, alasan tersebut seringkali tidak diberikan.”

BERITA TERKAIT

Ia juga membahas tantangan yang dihadapi pengiriman bantuan dengan truk dari Israel yang memasuki Gaza utara.

“Akses mitra kemanusiaan ke Gaza utara sangat menantang karena memerlukan koordinasi dengan otoritas Israel dan melewati pos pemeriksaan internal.”

Lebih jauh, imbuhnya, tantangan tetap ada di penyeberangan Karim Shalom.

“Meskipun bantuan dapat disalurkan dari sisi Israel ke sisi Gaza, situasi keamanan tidak memungkinkan kami untuk mengaksesnya dengan bebas.”

Juru bicara PBB menegaskan bahwa, “Selain hilangnya gudang-gudang dan tempat-tempat kemanusiaan lainnya akibat perintah evakuasi, masih sulit untuk bergerak di wilayah selatan Gaza akibat kepadatan penduduk yang parah dan pengungsian yang terus-menerus.”

Meskipun demikian, berbagai upaya tengah dilakukan untuk merekrut dan melatih lebih dari 1.000 tenaga kesehatan dan relawan di 11 pusat kesehatan di wilayah tersebut untuk vaksinasi polio.

Tahap pertama kampanye ini bertujuan untuk menjangkau sedikitnya 95 persen dari 640.000 anak di bawah usia 10 tahun di Gaza.

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza yang dimulai setelah serangan lintas perbatasan oleh Hamas Oktober lalu.

Serangan itu telah menewaskan lebih dari 40.500 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai hampir 94.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat. Sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di wilayah kantong yang diblokade tersebut. Negara apartheid itu membantah tuduhan tersebut.

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas