Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengacara CEO Telegram Buka Suara atas Penangkapan Kliennya: Benar-benar Tidak Masuk Akal

Pengacara Pavel Durov mengatakan sangat tidak masuk akal pimpinan jejaring sosial tersebut bertanggung jawab atas segala tindak pidana di Telegram.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Pengacara CEO Telegram Buka Suara atas Penangkapan Kliennya: Benar-benar Tidak Masuk Akal
Instagram @durov
Pavel Durov 

TRIBUNNEWS.COM - Pengacara dari bos Telegram, Pavel Durov, yang sedang diselidiki di Prancis, mengatakan sangat tidak masuk akal pimpinan jejaring sosial tersebut bertanggung jawab atas segala tindak pidana yang dilakukan di platformnya.

Dilaporkan Reuters, hakim Prancis menempatkan Durov dalam penyelidikan formal pada Rabu (28/8/2024).

Hakim itu mengatakan Durov dicurigai terlibat dalam menjalankan platform daring yang memungkinkan transaksi terlarang, gambar pelecehan seksual anak, dan perdagangan narkoba.

Durov juga sedang diselidiki atas dugaan pencucian uang dan penolakan untuk bekerja sama dengan otoritas kehakiman.

Durov sempat menghabiskan empat hari dalam tahanan polisi setelah ditangkap pada Sabtu (24/8/2024), di bandara dekat Paris.

Ia kemudian dibebaskan dengan jaminan 5 juta euro (Rp85,5 miliar) dan diminta untuk tidak meninggalkan wilayah Prancis.

Durov harus melapor dua kali seminggu ke polisi kota tempat ia tinggal.

BERITA TERKAIT

Ia juga harus berada di rumah pada jam-jam tertentu, kata sumber pengadilan.

Tetapi, tidak disebutkan di mana Durov tinggal atau berapa jam sehari ia harus berada di sana.

Pavel Durov
Pavel Durov (Instagram @durov)

"Benar-benar tidak masuk akal untuk berpikir bahwa pimpinan jejaring sosial dapat terlibat dalam tindakan kriminal yang tidak menyangkut dirinya, baik secara langsung maupun tidak langsung," kata pengacara David-Olivier Kaminski, yang mewakili Durov di Prancis.

"Telegram sepenuhnya mematuhi peraturan Eropa tentang digital," katanya.

Baca juga: Bos Telegram Dilarang Tinggalkan Prancis Selama Penyelidikan

Diselidiki secara formal di Prancis tidak berarti Durov bersalah atau harus diadili.

Tetapi, hal itu menunjukkan hakim menganggap ada cukup bukti untuk melanjutkan penyelidikan.

Penyelidikan dapat berlangsung bertahun-tahun sebelum dikirim ke pengadilan atau ditangguhkan.

Kata Macron

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang dikenal sebagai pengguna setia Telegram, mengatakan awal pekan ini, penangkapan Durov sama sekali bukan bermotif politik.

Macron mengatakan penyelidikan diputuskan oleh otoritas kehakiman, bukan oleh pemerintah.

Macron pernah makan siang dengan Durov pada 2018, sebagai bagian dari serangkaian pertemuan dengan pengusaha teknologi, kata seorang sumber yang dekat dengan presiden.

Siapa Pavel Durov?

Pavel Durov adalah seorang miliarder sekaligus CEO dari aplikasi perpesanan Telegram.

Dikutip dari ABC News, Pavel Durov lahir Leningrad, (sekarang Saint Petersburg), Rusia pada 10 Oktober 1984.

Ia memulai kiprahnya dalam kewirausahaan teknologi pada tahun 2006, mendirikan jejaring media sosial Rusia bernama VKontakte (VK).

Seperti Facebook, VK dengan cepat mendapatkan perhatian di antara pengguna berbahasa Rusia, menawarkan platform untuk interaksi sosial, berbagi konten, dan berjejaring.

Namun, keberhasilan platform tersebut mengundang perhatian dari pemerintah Rusia.

Durov menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mematuhi permintaan pemerintah terkait data pengguna.

Pada 2014, Durov dipaksa meninggalkan VK karena menolak mematuhi tuntutan untuk menutup komunitas oposisi di platform tersebut.

Ia dilaporkan menolak memblokir laman mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di platform tersebut.

Baca juga: Kisah Bos Telegram Pavel Durov yang Memiliki 100 Anak, Bermula Sejak 15 Tahun Lalu

Setelah meninggalkan jabatannya di VK, Durov meninggalkan Rusia dan pindah ke Dubai, tempat ia mengelola Telegram, yang didirikan setahun sebelumnya pada 2013.

Sering bepergian ke Eropa dari Uni Emirat Arab, Durov diberikan kewarganegaraan di Prancis pada 2021.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas