Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

100 Ekstremis Serbu Desa Jit Tepi Barat, IDF Diam dalam Aksi Teror Yahudi Terburuk yang Pernah Ada

sekira 100 ekstremis Yahudi pemukim Israel melakukan penyerangan brutal terhadap warga Palestina dan propertinya di Desa Jit. Tentara Israel diam saja

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in 100 Ekstremis Serbu Desa Jit Tepi Barat, IDF Diam dalam Aksi Teror Yahudi Terburuk yang Pernah Ada
The Jerusalem Post
Aksi penyerbuan 100 ekstremis Yahudi Israel ke warga Palestina di desa Jit di Tepi Barat pada 15 Agustus 2024. 

100 Ekstremis Serbu Desa Jit Tepi Barat, IDF Memilih Diam dalam Aksi Teror Yahudi Terburuk yang Pernah Ada

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan media Israel, The Jerusalem Post, Sabtu (30/8/2024) menguak fakta lain dari peristiwa penyerbuan Desa Jit, Tepi Barat Palestina pada 15 Agustus 2024 lalu.

Saat itu sekira 100 ekstremis Yahudi pemukim Israel melakukan penyerangan brutal terhadap warga Palestina dan propertinya. Serangan dilaporkan menewaskan satu orang warga Palestina.

Dalam laporannya, The Jerusalem Post, mengutip sumber informasi mereka, menyatakan kalau Tentara Israel (IDF) dan Kepolisian Israel di Tepi Barat ternyata mengetahui lebih banyak informasi tentang serangan yang akan dilakukan terhadap Jit.

Baca juga: PIJ Gelar Fase II Operasi Camp Teror Tepi Barat, Al Qassam Ledakkan 10 Bom, Ranpur Israel Hangus 

"Informasi yang mereka miliki (IDF dan polisi Israel) lebih banyak dari yang dimiliki dinas keamanan Shin Bet dibandingkan penyelidikan militer atas episode tersebut," sumber mengatakan kepada The Jerusalem Post.

Menurut sumber, Shin Bet memberikan peringatan kepada IDF dan polisi pada pukul 7:30 malam tanggal 15 Agustus kalau sejumlah pemukim Yahudi Israel dari Yitzhar bergerak ke arah Jit.

Namun, badan tersebut tidak menyebutkan nama "Jit" atau memiliki kepastian lengkap tentang tujuan akhir mereka.

Berita Rekomendasi

"Namun, mengingat penyerang Yahudi tidak tiba di Jit hingga pukul 8 malam, sumber menunjukkan bahwa jika IDF dimobilisasi paralel dengan pergerakan penyerang setengah jam sebelumnya, mereka berpotensi dapat mencegah para penyerang menembus kota Palestina tersebut," kata laporan tersebut.

Sebaliknya, pasukan IDF yang dimobilisasi bergerak menuju berbagai persimpangan dan titik penyeberangan umum, dengan mengadopsi strategi yang lebih pasif untuk berpotensi mencegat para penyerang Yahudi.

"IDF diri atas membela tindakannya, menolak narasi ini," lanjut laporan tersebut.

Menurut penyelidikan IDF, yang dirilis oleh Komandan Pusat Mayjen Avi Bluth pada Rabu (28/8/2024), militer Israel hanya menerima peringatan umum tetapi tidak ada informasi tentang potensi asal atau tujuan para penyerang Yahudi.

Sumber-sumber IDF pada hari Kamis memperkuat narasi ini, dengan menyangkal kalau  ada petunjuk parsial dari Shin Bet tentang area tertentu yang harus mereka tuju atau jaga.

Tentara Pendudukan Israel (IDF) melakukan penyerbuan ke kota-kota di Tepi Barat yang direspons oleh milisi perlawanan Palestina dengan serangan balik. Eskalasi di Tepi Barat makin tinggi seiring berlarutnya agresi militer IDF di Jalur Gaza.
Tentara Pendudukan Israel (IDF) melakukan penyerbuan ke kota-kota di Tepi Barat yang direspons oleh milisi perlawanan Palestina dengan serangan balik. Eskalasi di Tepi Barat makin tinggi seiring berlarutnya agresi militer IDF di Jalur Gaza. (ypa/tangkap layar)

IDF Memilih untuk Tidak Bertindak

Sebaliknya, sumber mengatakan meskipun Shin Bet sangat menekankan peringatannya, dengan mengatakan IDF punya waktu 30 menit untuk bertindak, militer IDF secara jelas memutuskan untuk tidak melakukannya.

Pada akhirnya, lebih dari 100 teroris Yahudi menerobos masuk ke Jit, mengacak-acak dan menyerang warga Palestina dan properti mereka, serta menewaskan satu penduduk.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas