100 Ekstremis Serbu Desa Jit Tepi Barat, IDF Diam dalam Aksi Teror Yahudi Terburuk yang Pernah Ada
sekira 100 ekstremis Yahudi pemukim Israel melakukan penyerangan brutal terhadap warga Palestina dan propertinya di Desa Jit. Tentara Israel diam saja
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Menurut IDF, mereka baru mengetahui serangan itu pada jam 8 malam dan mengirim unit responden pertama ke lokasi pada jam 8:06 malam, tetapi pasukan ini terlalu kecil untuk mencegah atau menaklukkan penyerang Yahudi.
"IDF mengatakan butuh waktu sekitar 30 menit untuk mengusir teroris Yahudi dari Jit. Namun, militer tidak menangkap satu pun dari mereka," kata laporan itu.
Sumber-sumber mengatakan bahwa IDF merasa sulit untuk menangkap para penyerang Yahudi ketika mereka semua berlari ke arah yang berbeda di kegelapan malam.
Baru kemudian Shin Bet memberikan informasi tambahan yang mengarah pada penangkapan empat dari 100 penyerang.
IDF Sebut Aksi Teror Yahudi Terburuk yang Pernah Ada
Sebelumnya, Komandan Pusat IDF Mayjen Avi Bluth menyebut serangan oleh sekitar 100 ekstremis Yahudi di desa Jit, Tepi Barat Palestina pada 15 Agustus sebagai peristiwa teror Yahudi terburuk yang pernah ada.
Saat mengeluarkan hasil penyelidikannya terhadap peristiwa tersebut, yang mengakibatkan pembakaran banyak rumah dan mobil, kematian satu warga Palestina, dan serangan terhadap orang lain, Bluth mengatakan kalau dia dan semua orang yang terlibat dari Israel, termasuk IDF, gagal menjaga desa Palestina tersebut secara benar.
Militer IDF mengatakan kalau penyelidikan mengungkapkan telah ada peringatan regional sebelum serangan ketika Shin Bet memperhatikan bahwa para ekstremis berkumpul di dalam mobil dan peringatan ini menyebabkan pasukan keamanan dikerahkan di sekitar persimpangan dan rute utama.
"Namun, pada tahap ini, IDF tidak memblokir pintu masuk ke Jit. Penyelidikan tersebut tidak memberikan penjelasan, tetapi menyampaikan pentingnya mengambil pelajaran untuk masa depan," tulis laporan The Jerusalem Post.
Sumber-sumber IDF mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa peringatan Shin Bet bersifat umum dan bahwa agensi tersebut tidak melacak pergerakan fisik para penyerang – seperti yang kerap dilakukan – dengan mengerahkan pesawat tanpa awak.
Sumber-sumber juga mengatakan kepada Jerusalem Post kalau IDF dan Shin Bet terkejut karena tidak ada peristiwa (aksi penyerangan) teror Palestina pada hari itu.
"Insiden serupa di masa lalu terjadi dalam jarak yang jauh lebih dekat dengan peristiwa teror Palestina sebagai pembalasan langsung," jelas mereka.
Terakhir, sumber menyatakan bahwa penyerang Yahudi mungkin sengaja memilih Jit, sebuah desa yang sebelumnya tidak diserang, untuk mengejutkan IDF.
Para penyerang memasuki Jit pada pukul 8 malam. IDF mengetahui insiden tersebut dan membunyikan alarm untuk mengirim pasukan ke sana pada pukul 8:06 malam.
Lebih jauh lagi, penyelidikan tersebut menyatakan bahwa selama tahap pertama, ketika tentara IDF mengetahui bahwa Jit sedang diserang, hanya sejumlah kecil dari mereka yang tiba pada pukul 8:12 malam, dan mereka terlalu pasif ketika mencoba membubarkan para teroris Yahudi.