Kamala Harris Pastikan AS Bakal Terus Suplai Senjata ke Israel: Itu Hak untuk Bela Diri
Kamala juga menegaskan tidak akan ada perubahan dalam kebijakan AS untuk Israel bila ia nantinya terpilih sebagai Presiden di masa mendatang.
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Di dalam konferensi pers pertamanya semenjak resmi dilantik jadi Calon Presiden Partai Demokrat untuk Pemilu AS 2024, Kamala Harris menegaskan komitmen-nya untuk terus mendukung Israel.
Tak tanggung-tanggung, Kamala juga mengaku bakal terus memberikan suplai persenjataan untuk Israel.
Hal ini diutarakan saat ia menggelar konferensi pers pada hari Kamis (29/8/2024) waktu setempat.
Dalam konferensi pers tersebut, dengan tegas Kamala menolak kemungkinan bahwa dia akan menerapkan embargo senjata terhadap Israel.
Meski pun Israel kerap dikritik masyarakat internasional karena kerap menghancurkan pemukiman sipil di Jalur Gaza, hal ini tidak sedikit pun membuat Kamala ragu untuk terus memberikan suplai senjata.
“Saya tidak ragu dan tidak akan goyah untuk mempertahankan komitmen saya terhadap pertahanan Israel dan kemampuannya untuk membela diri" buka Kamala seperti yang dikutip Tribunnews dari Anadolu Ajansi.
Ia menegaskan seluruh senjata yang mereka berikan untuk Israel tersebut dapat dibenarkan karena tujuannya adalah untuk upaya membela diri.
“Saya tegaskan hari ini, Israel memiliki hak untuk membela diri. Kita (AS) akan terus membantu mereka memiliki hak tersebut karena itu adalah hal yang penting.” lanjutnya.
Kamala juga menegaskan tidak akan ada perubahan dalam kebijakan AS untuk Israel bila ia nantinya terpilih sebagai Presiden di masa mendatang.
“Tidak. kebijakan itu tidak akan berubah,” kata Harris dalam wawancara pertamanya sejak dia menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.
Di dalam konferensi pers tersebut, Kamala mengakui bahwa kebijakan tersebut adalah hal yang dilematik.
Baca juga: AS Tak Diberitahu soal Operasi Israel di Tepi Barat yang Bunuh Komandan Brigade Tulkarem Abu Shuja
“Kita sadar betul bahwa ,terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah telah terbunuh,” ungkap Kamala merujuk pada jumlah korban tewas di Gaza yang telah melebihi 40 ribu jiwa dengan mayoritas wanita dan anak-anak.
Karena hal itu, Kamala menilai prioritas bagi semua pihak adalah tercapainya gencatan senjata, bukan terkait kebijakan pemberian senjata ke Israel.
“Kita harus segera menyelesaikan kesepakatan (gencatan senjata). Kami sudah berada di Doha dan kita harus menyelesaikannya agar perang ini berakhir." ungkap Kamala.