Taifun No.10 Jepang Menewaskan 6 Orang dan 110 Terluka
Tiga pria dan wanita berusia 30-an hingga 70-an telah meninggal dan dua lainnya terluka dalam tanah longsor yang terjadi di Kota Gamagori
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Akibat taifun No. 10, hujan dan angin semakin intensif secara nasional, sejauh ini tercatat sedikitnya 6 orang tewas, 110 orang terluka, dan satu orang hilang.
Menurut laporan yang disusun oleh NHK melalui berbagai stasiun penyiaran, tiga pria dan wanita berusia 30-an hingga 70-an telah meninggal dan dua lainnya terluka dalam tanah longsor yang terjadi di Kota Gamagori, Prefektur Aichi.
Selain itu, pada tanggal 29 Agustus, atap lantai dua sebuah rumah runtuh di Kota Kamiita, Prefektur Tokushima, dan seorang pria berusia 80-an meninggal dunia.
Di kota Tsukiage di Prefektur Fukuoka, seorang pria berusia 80-an yang pergi untuk memeriksa sungai dinyatakan hilang, dan kemudian ditemukan tewas di hilir.
Di Kota Kashima, Prefektur Saga, seorang pria berusia 80-an yang tinggal di kota itu ditemukan tidak sadarkan diri saat mendekati sebuah kuil, dan kemudian dikonfirmasi tewas.
Menurut Prefektur Saga, diyakini bahwa orang itu jatuh karena angin kencang yang disebabkan oleh taifun.
Baca juga: Hati-hati Berita bohong Banjir Taifun No.10 Jepang Bertebaran, Menyebar hingga di Luar Negeri
Selain itu, hembusan angin terjadi di Kota Miyazaki, dan total 101 orang terluka di Kyushu.
Di Prefektur Yamaguchi dan Kanagawa juga terluka satu demi satu, dan jumlah total orang yang terluka akibat topan telah mencapai 110 orang secara nasional.
Juga di Kota Kagoshima, seorang pria berusia 60-an yang berada di perahu kecil jatuh ke laut dan hilang.
Ketika Penjaga Pantai Jepang menggeledah, mayat itu ditemukan di laut terdekat, dan identitasnya sedang dikonfirmasi.
Kerusakan di berbagai bagian wilayah Kanto, sekitar 20 mobil terendam air, dan tanah longsor.
Menurut Sosuke Suwai, yang mengambil foto dari balkon rumahnya, tempat di parkir mobil berbatasan dengan sungai yang mengalir tepat di sebelahnya tidak diketahui banyak mobil rusak dan tenggelam.
"Tempat parkir ini terendam 10 tahun yang lalu, olehkarena itu saya meletakkan mobil saya di tempat lain sehingga aman kini," papar Suwai.