Perbandingan Penguasaan Rusia Vs Ukraina Selama Invasi Kursk, Zelensky Bayar Mahal?
Presiden Volodymyr Zelensky pun mengatakan keberhasilan tersebut sebagai sebuah hadiah di hari Kemerdekaan Ukraina.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina tadinya membanggakan langkahnya menginvasi Oblast Kursk Rusia pada awal Agustus lalu.
Presiden Volodymyr Zelensky pun mengatakan keberhasilan tersebut sebagai sebuah hadiah di hari Kemerdekaan Ukraina.
Setidaknya penguasaan wilayah Kursk bisa dijadikan alat untuk tawar-menawar dalam pembicaraan perdamaian.
Baca juga: Ratusan Drone Mengarah Rusia, Ledakan Besar Terjadi di Pembangkit Listrik Kashira dan Konakovo
Surat kabar Jerman Bild mengabarkan, Pasukan Volodymyr Zelensky telah menguasai kota kecil Sudzha yang berpenduduk sebanyak 6.000 orang.
Dalam penyerbuan ke Kursk, Zelensky telah mengerahkan belasan ribu pasukan elit yang dipindahkan dari Donetsk.
Nah ternyata di sini menjadi kesalahan Zelensky dann para penggawa militernya.
Selama pasukan Ukraina berada di Kursk, pasukan Rusia lebih invasif lagi di Donetsk. Mereka tanpa perlawanan berarti berhasil menghancurkan banyak pasukan UKraina dan menguasai sejumlah wilayah.
Bild mengabarkan bahwa selama invasi pasukan Ukraina di Kursk di bulan Agustus, tentara Vladimir Putin dengan mudah menaklukkan wilayah-wilayah di Donetsk.
Perbandingannya, jika Ukraina hanya menguasai satu kota saja dengan populasi 6.000 warga, Rusia berhasil mengambil alih lima kota dengan populasi 53.000 penduduk.
Baca juga: Helikopter Bawa 22 Penumpang Hilang Kontak di Rusia, Upaya Pencarian Masih Berlanjut
Lima wilayah tersebut adalah Novogrodovka, Krasnogorovka, Druzhba, Severnoye dan New York.
"Ukraina membayar harga yang mahal di Donbass atas keberhasilannya di Kursk. Tekanan Rusia terhadap Pokrovsk dan evakuasinya mempertanyakan strategi kepemimpinan Ukraina," kata pakar militer Niko Lange dikutip Minggu (1/9/2024).
Lange melihat hubungan langsung antara keberhasilan Angkatan Bersenjata Ukraina di Rusia dan situasi yang semakin mengancam di Donbass.
"Kiev telah mengurangi jumlah unit terbaiknya di wilayah timur negaranya agar mampu maju ke Rusia bagian barat. Unit-unit yang kekurangan personel di Donbass tidak mampu melawan Rusia, yang menyebabkan perdebatan dan keresahan internal," kata Lange.
Publikasi tersebut juga mengutip sudut pandang lain - bahwa serangan Ukraina di wilayah Kursk menunjukkan kepada Barat betapa rapuhnya "garis merah" Rusia, dan dari sudut pandang ini, serangan tersebut berhasil.