Anggap Biden Terlalu Lembek, Trump Akui Israel Akan Lenyap jika Iran Punya Senjata Nuklir
Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim Israel akan lenyap jika Iran memiliki senjata nuklir.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nanda Lusiana Saputri

TRIBUNNEWS.COM – Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim Israel akan lenyap jika Iran memiliki senjata nuklir.
“Jika mereka (Iran) punya senjata nuklir, Israel lenyap. Israel akan lenyap,” kata Trump ketika diwawancarai Fox News hari Minggu, (1/9/2024).
Trump mengaku enggan bermusuhan dengan Iran. Meski demikian, dia tak akan mengizinkan Iran memiliki senjata nuklir.
Dikutip dari Iran International, Trump sudah lama mengkritik pemerintahan Presiden Joe Biden.
Menurut politikus Partai Republik itu, Biden terlalu “lembek” terhadap Iran. Trump mengatakan sikap Biden itu membuat Iran mampu mengelak dari sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS.
Trump dan politikus Republik lainnya menyebut kelembekan Biden itu juga membuat Iran bisa mempersenjatai Hamas untuk menyerang Israel tahun lalu.
Pada tahun 2018, ketika masih menjadi Presiden AS, Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir JCPOA tahun 2015 yang membatasi program nuklir Iran.
Trump menyebut JCPOA sebagai suatu “kesepakatan buruk” yang gagal mengatasi program rudal balistik Iran.
Ketika menandatangani penarikan diri, Trump kembali memberlakukan sanksi ekspor minyak dan perbankan internasional.

Adapun ketika diwawancarai Fox News hari Minggu lalu, Trump mengklaim Iran empat tahun lalu masih dilanda masalah keuangan. Kata Trump, Iran kekurangan dana untuk mendukung organisasi bersenjata dan menyerang Israel.
Akan tetapi, kini Iran sudah memiliki dana $300 miliar atau sekitar Rp4.662 triliun. Trump tidak menyertakan bukti untuk mendukung klaimnya itu.
Baca juga: Ayatollah Ali Khamenei Desak Investasi di AI, Buka Peluang Perundingan Nuklir dengan AS
Adapun dalam tiga tahun terakhir ekspor minyak Iran dilaporkan meningkat.
Saat Trump menjadi kepala negara AS, Iran hanya menjual 300.000 barel minyak per hari. Namun, saat Biden menjadi presiden, ekspor minyak Iran meningkat hingga sekitar 1,5 juta barel per hari.
“Orang-orang tak bisa membeli minyak dari mereka. Saya tidak mengizinkan mereka,” kata Trump.
Iran bisa cepat buat senjata nuklir
Iran diyakini sudah memiliki cukup uranium untuk membuat beberapa senjata nuklir.
Pada bulan Januari lalu Direktur Badan Tenaga Atom Internasional, Rafael Grossi, mengatakan Iran tidak punya masalah teknis dalam pembuatan bom nuklir.
Grossi menyebut Iran bisa membuat bom senjata nuklir jika negara itu memang menginginkannya.
Selama beberapa tahun terakhir, kelompok garis keras di Iran mendesak Iran untuk mencontoh Korea Utara.
Kelompok itu percaya kekuatan nuklir yang dimiliki Iran akan mampu dipertahankan meski nantinya ada tekanan dari negara lain.
Sementara itu, ekonom Richard W. Rahn dalam tulisannya di Washington Times pada bulan Februari lalu mengatakan Iran barangkali sudah memiliki lima senjata nuklir.
Kata Rahn, bisa jadi jumlah senjata nuklir Iran sudah meningkat menjadi selusin pada bulan Mei 2024.
Baca juga: Para Ahli Militer Prediksi Iran Bakal Deklarasikan jadi Negara Berkekuatan Nuklir Akhir Tahun Ini
Pada bulan Oktober 2023 beberapa intelijen memperkirakan Iran sudah memiliki cukup uranium yang weapon-grade untuk membuat satu bom dalam sepekan.
Uranium itu bahkan cukup untuk membuat lima bom nuklir dalam enam pekan.
Adapun saat ini sudah bulan April 2024 atau sudah hampir enam bulan sejak data intelijen itu diungkapkan.
Pakar nuklir bernama David Albert pada bulan Januari lalu menyebutkan bahwa Iran butuh waktu sekitar satu minggu untuk mengayakan uranium guna membuat senjata atom pertamanya.
"Kenyataan yang mengecewakan ialah bahwa Iran sudah tahu cara membuat senjata nuklir, meski ada beberapa pekerjaan yang belum selesai yang terkait dengan pembuatan senjata nuklir," kata Albright dikutip dari Iran International.
"Iran bisa dengan cepat membuat uranium yang cukup weapon-grade (memenuhi standar untuk senjata) untuk membuat banyak senjata nuklir, sesuatu yang tidak bisa dilakukan Iran tahun 2003," katanya menambahkan.
Albert menyebut Iran bisa memiliki cukup uranium weapon-grade untuk membuat enam senjata nuklir dalam satu bulan.
"Setelah lima bulan menghasilkan uranium weapon-grade, Iran bisa punya cukup uranium untuk membuat 12 senjata nuklir."
Di sisi lain, Israel yang menjadi musuh besar Iran berusaha menggagalkan proyek nuklir Iran.
Jika Iran memiliki banyak senjata nuklir, itu bisa berarti kiamat bagi negara Zionis.
(Tribunnews/Febri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.