Bentrok di Tel Aviv: Polisi Tangkap 29 Pengunjuk Rasa yang Tuntut Netanyahu Bebaskan Sandera
Warga Israel turun di sepanjang jalan Tel Aviv pada Minggu malam. Aksi ini berujung ricuh hingga terjadi bentrok antara polisi dan demonstran.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
Al Jazeera melaporkan polisi telah membubarkan demonstran.
Sekitar 29 pengunjuk rasa ditangkap oleh pihak kepolisian.
Menurut pihak polisi, 29 orang tersebut ditangkap lantaran melakukan vandalisme, melakukan perilaku tidak tertib, dan menyerang petugas.
"Selama demonstrasi ilegal tersebut, pasukan polisi di Tel Aviv menangkap 29 tersangka yang melanggar perintah, menyerang polisi, dan melakukan kerusuhan dengan brutal dan vandalisme," kata polisi Tel Aviv dalam sebuah pernyataan di X.
Bentrokan ini juga menyebabkan salah seorang polisi wanita terluka.
"Seorang polisi wanita terluka selama konfrontasi dengan demonstran dan kehilangan kesadaran sebelum dia dievakuasi untuk perawatan medis, kata polisi.
Pihak berwenang juga menuduh beberapa pengunjuk rasa melanggar batas keamanan dan memaksa masuk ke Jalan Raya Ayalon,
Menurut klaim polisi, pengunjuk rasa memblokir beberapa jalur dan menyalakan api.
Hingga akhirnya polisi membubarkan para demonstran.
"Semua rute lalu lintas telah dibersihkan dari demonstran dan jalan secara bertahap dibuka kembali untuk mobil," kata polisi.
Serikat Buruh Gelar Aksi Mogok Massal
Serikat buruh terbesar Israel telah menyerukan pemogokan kerja massal pada hari Senin (2/9/2024).
Aksi mogok massal ini digelar untuk menekan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Palestina.
Keputusan ini diambil oleh serikat pekerja setelah tentara Israel mengumumkan telah menemukan jasad 6 sandera di Jalur Gaza Selatan pada Minggu (1/9/2024).
Mengetahui kabar tersebut, kepala Federasi Buruh Histadrut Arnon Bar-David mengaku kecewa dan geram dengan Netanyahu.