Wanita Afghanistan vs Larangan Taliban, Terkekang Tak Boleh Bernyanyi, Membaca, Harus Tutup Wajah
Baru-baru ini, para wanita Afghanistan melakukan gerakan secara online atau daring unggah video bernyanyi sebagai aksi protes larangan Taliban
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Bennett menyatakan bahwa dia mengambil tanggung jawabnya dengan serius sebagai ahli yang ditunjuk oleh PBB. Ia mengatakan pekerjaannya itu, "termasuk untuk kerap bertindak dalam kapasitas independen, menawarkan penilaian yang tidak memihak terhadap fakta-fakta berdasarkan standar dan metodologi hak asasi manusia yang diakui secara internasional, serta menjunjung tinggi standar efisiensi, kompetensi, dan integritas tinggi.”
Pada hari Rabu (21/08), Bennett mengatakan, "Saya juga akan terus mendokumentasikan pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia dan mengadvokasi perbaikan.”
Pelapor khusus ini ditunjuk secara independen oleh Dewan HAM PBB, dan tidak dianggap sebagai pekerja PBB yang tidak berbicara atas nama badan internasional tersebut.
Selain pelapor khusus, PBB juga memiliki misi di Afganistan, di mana pihaknya terus memantau pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia dari Kabul.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Choirul Arifin)