Hamas Sebar Video Sandera Tewas, Sandera: 'Saya Takut Mati', Desak Netanyahu Segera Buat Kesepakatan
Hamas menerbitkan klip video baru pada hari Senin, menunjukkan sandera Eden Yerushalmi, yang baru-baru ini terbunuh di Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Hamas Sebar Video Sandera Tewas, Sandera: Saya Takut Mati, Desak Netanyahu Segera Buat Kesepakatan
TRIBUNNEWS.COM- Hamas menerbitkan video sandera yang tewas: Saya takut mati saat mengalami penyanderaan.
Hamas menerbitkan klip video baru pada hari Senin, menunjukkan sandera Eden Yerushalmi, yang baru-baru ini terbunuh di Gaza.
Pada hari Minggu, tentara Israel mengumumkan bahwa tubuhnya ditemukan, bersama dengan 5 sandera lainnya, di sebuah terowongan di Jalur Gaza selatan.
Israel mengatakan bahwa mereka dibunuh tak lama sebelum pasukan mencapai mereka.
Dalam video tersebut, sandera mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membuat kesepakatan untuk membebaskan mereka, dengan mengatakan bahwa dia khawatir dia akan mati di penyanderaan, sementara tanggal rekaman video tersebut tidak jelas.
Klip yang dirilis oleh Hamas diakhiri dengan pesan yang berbunyi: “Pertukaran kesepakatan… kebebasan dan kehidupan, tekanan militer… kematian dan kegagalan,” dalam bahasa Arab, Ibrani dan Inggris.
Pada hari Senin, Hamas mengatakan bahwa sejak bulan Juni, gerakan tersebut telah mengeluarkan instruksi baru kepada para penjaga sandera tentang bagaimana menghadapi mereka jika pasukan Israel mendekati lokasi penahanan mereka di Gaza.
Abu Ubaida, juru bicara sayap militer Hamas, tidak memberikan rincian mengenai instruksi tersebut, dan mengatakan bahwa gerakan tersebut menganggap Israel bertanggung jawab atas pembunuhan para sandera.
Dia menyatakan bahwa "Hanya Netanyahu dan tentara zionis yang bertanggung jawab penuh atas pembunuhan para tahanan, setelah mereka dengan sengaja mengganggu kesepakatan pertukaran tahanan untuk kepentingan sempit, selain dengan sengaja membunuh puluhan dari mereka melalui pemboman udara langsung."
Dia menambahkan, instruksi baru diberikan kepada penjaga sandera setelah operasi penyelamatan yang dilakukan Israel pada bulan Juni.
Saat itu, pasukan Israel membebaskan 4 sandera, dalam serangan berdarah yang menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.
Netanyahu mengatakan dalam konferensi pers bahwa para sandera dibunuh oleh peluru di bagian belakang kepala, dan berjanji bahwa Hamas akan membayar harga yang mahal.
Upaya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dan membebaskan sandera Israel yang ditahan di Gaza dengan imbalan pembebasan sejumlah besar warga Palestina yang dipenjarakan oleh Israel sejauh ini belum berhasil.