Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Israel: Hamas Pulihkan Kekuatan, Merekrut 3.000 Petempur Baru

Hamas merekrut 3.000 pejuang baru, dan mereka secara aktif berupaya memulihkan kemampuan militer kelompok perlawanan Palestina itu

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Media Israel: Hamas Pulihkan Kekuatan, Merekrut 3.000 Petempur Baru
khaberni/HO
Para petempur Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina mengenakan topeng dan menggenggam senapan serbu. Secara bergerilyah, Brigade Al-Qassam melakukan serangan-serangan penyergapan ke tentara Israel yang menginvasi jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. 

Situasi di Tepi Barat hingga saat ini tetap tegang sejak perang di Jalur Gaza meletus pada bulan Oktober 2023.

Baca juga: Israel Mau Bentuk Divisi Baru Tentara di Perbatasan Yordania, IDF Dilarang Bepergian ke Dua Negara

Israel hampir tiap hari menyerbu Tepi Barat untuk menindak tegas para pemuda Palestina yang gusar karena Israel menyerang Gaza.

Iran dituding berupaya buka front baru di Lembah Yordan

The Jewish Press, media Yahudi yang berbasis di Amerika Serikat (AS), mengklaim Iran berusaha membuka front baru di perbatasan Israel-Yordania.

Pada hari Senin pekan ini Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz berujar kini muncul situasi berbahaya.

Situasi itu dipicu oleh Iran yang berupaya membuka front baru di perbatasan timur Israel.

Katz menuding Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) bekerja sama dengan agen Hamas di Lebanon untuk menyelundupkan senjata dan dana ke Yordan.

Kata dia, senjata kemudian diselundupkan dari Yordania ke seberang perbatasan.

BERITA TERKAIT

Katz mengklaim Poros Perlawanan Iran kini menguasai kamp pengungsian di Yudea dan Samaria melalui proksi-proksinya.

“Pembangunan tembok pembatas di sepanjang perbatasan dengan Yordani harus dipercepat untuk mencegah penyelundupan senjata dari Yordania ke Israel, yang mengancam rezim Yordania maupun Israel,” ujar Katz.

Sementara itu, Memri mengabarkan bahwa pada minggu lalu Yordania dan Iran saling mengirimkan pesan resmi.

Perdana Menteri Yordania Ayman Al-Safadi berkunjung ke Teheran tanggal 4 Agustus dan bertemu dengan Pj. Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani.

Baca juga: Raja Abdullah ke Delegasi AS: Yordania Tak Akan Jadi Medan Perang Israel Vs Iran-Poros Perlawanan

Safadi menyebut Raja Yordania Abdullah telah meminta dia untuk menerima undangan kunjungan ke Teheran.

Undangan itu untuk mengakhiri “ketidaksepakatan” di antara kedua negara itu “dengan cara yang akan melayani kepentingan mereka” berdasarkan sikap saling hormat dan tidak campur tangan atas urusan masing-masing.

Media pemerintah Yordania melaporkan Safadi sudah berkata kepada Iran bahwa Yordania akan menangkis senjata apa pun yang melewati langitnya.

Saat Iran melancarkan serangan udara ke Israel pada bulan April, Yordania menangkis pesawat nirawak Iran.

Adapun ketika diwawancarai Al Arabiya tanggal 10 Agustus lalu, Safadi menyebut Yordania tak akan menjadi “arena untuk Iran dan Israel”.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.786 jiwa dan 94.224 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (3/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Quds.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 109 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(oln/khbrn/rntv/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas