Drone Perlawanan Islam di Irak Hantam Pelabuhan Haifa Israel, Tanggapan atas Pembantaian di Gaza
Pelabuhan Haifa Israel diserang drone milik Perlawanan Islam di Irak, Rabu (4/9/2024). Serangan itu merupakan dukungan untuk Gaza.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
"Kami terlibat bentrokan sengit, (kami menyerang) menggunakan alat peledak dan menghujani pasukan Israel dengan peluru di zona penyerbuan di dalam kamp Tulkarem," imbuh kelompok itu.
Sementara itu, pasukan Jihad Islam Palestina, Brigade Al-Quds, berhasil menargetkan pasukan Israel di kamp Balata.
Perlawanan pejuang Al-Quds juga terjadi di Jenin dan Tulkarem.
"Para pejuang kami di Jenin terus menghadapi pasukan musuh di berbagai medan tempur, menghujani pasukan pendudukan dan kendaraan militer menggunakan rentetan peluru dan alat peledak."
"Para pahlawan kita juga berhasil menghujani pasukan infanteri menggunakan rentetan peluru di Poros Martir, sehingga berhasil mengenai sasaran secara langsung," beber Al-Quds, Selasa.
"Para pejuang kami, bersama dengan para pejuang dari rakyat kami, terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan musuh yang telah menyerbu kamp Tulkarem."
Baca juga: Analis Militer: Ancaman Terbesar Israel Berasal dari Internal, Bukan Hizbullah Ataupun Iran
"Mereka menghujani infanteri musuh di lorong-lorong kamp dengan rentetan peluru yang berat, sehingga mengenai sasaran secara langsung," lanjut mereka.
Diketahui, Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Serangan Israel tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.800 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 94.200 cedera, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade Gaza yang terus berlanjut telah mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga sebagian besar wilayah hancur.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)