Gaza Tempat Operasi Militer Termahal, Israel Menghabiskan 68 Miliar Dolar atau Rp 1,05 Kuadriliun
Anggaran baru Israel mengungkap Gaza sebagai tempat Operasi Militer termahalnya, Habis 68 Miliar Dolar atau sekitar Rp 1,05 kuadriliun.
Penulis: Muhammad Barir
Anggaran Baru Israel ungkap Gaza Sebagai Tempat Operasi Militer Termahal, Habiskan 68 Miliar Dolar
TRIBUNNEWS.COM- Anggaran baru Israel mengungkap Gaza sebagai tempat Operasi Militer termahalnya, Habis 68 Miliar Dolar atau sekitar Rp 1,05 kuadriliun.
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyampaikan usulan anggaran negara untuk tahun 2025 dalam konferensi pers pada hari Selasa, yang menguraikan langkah-langkah penghematan yang signifikan sebagai tanggapan atas perang yang berkepanjangan dan mahal di Gaza.
Usulan anggaran tersebut muncul setelah berminggu-minggu diskusi internal yang intens, ditandai dengan kritik Smotrich terhadap pejabat senior di kementeriannya dan pengecualian mereka dari proses pengambilan keputusan, Middle East Monitor melaporkan .
Anggaran yang diusulkan mencerminkan tekanan ekonomi yang disebabkan oleh apa yang digambarkan Smotrich sebagai perang terpanjang dan termahal dalam sejarah Israel, dengan biaya langsung diperkirakan antara NIS 200-250 miliar (USD 54-68 miliar).
Untuk mengatasi tantangan keuangan, anggaran tersebut mencakup beberapa langkah penghematan yang ditujukan untuk menstabilkan perekonomian.
Langkah-langkah utama dalam usulan anggaran tersebut meliputi:
Membekukan kurva pajak penghasilan: Untuk mencegah kenaikan tarif pajak.
Pembekuan gaji sektor publik: Penghentian kenaikan gaji untuk pegawai publik.
Pembekuan upah minimum: Tidak ada kenaikan upah minimum.
Pajak tambahan atas laba perusahaan yang belum dibagikan: Pajak tambahan atas laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.
Menghapuskan pembebasan PPN bagi wisatawan: Menghapus pembebasan pajak pertambahan nilai bagi wisatawan untuk meningkatkan pendapatan.
"Kita sedang berperang," kata Smotrich. "Namun, kita semua akan menang bersama di bidang ekonomi. Semua orang menanggung beban yang sama. Tidak seorang pun akan menerima lebih sedikit uang di rekening bank mereka, tetapi ya, akan ada pembekuan."
Ia menambahkan, meski defisit anggaran meningkat melampaui ekspektasi sebesar 6,6 persen, ia mengantisipasi defisit akan menurun pada akhir tahun, sesuai dengan target defisit tahun 2024.
Smotrich menyatakan bangga atas penanganan ekonomi pemerintah selama sebelas bulan terakhir perang, menyoroti peningkatan ketahanan nasional, stabilitas bisnis, kesiapan militer, dan dukungan bagi para pengungsi dari zona agresi.
Namun, masih belum pasti apakah anggaran Smotrich akan mendapat persetujuan.
Laporan media Israel menunjukkan bahwa tidak jelas apakah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendukung usulan tersebut atau apakah partai-partai koalisi menyetujuinya.
Keputusan akhir tentang pengesahan anggaran akan bergantung pada negosiasi mendatang dan penyelarasan politik.
SUMBER: ROYA NEWS