Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Mesir dan Turki Gelar Pertemuan untuk Perkuat Hubungan setelah Satu Dekade Ketegangan

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Tayyip Erdogan di Turki pada Rabu (4/9/2024).

Penulis: tribunsolo
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Presiden Mesir dan Turki Gelar Pertemuan untuk Perkuat Hubungan setelah Satu Dekade Ketegangan
ADEM ALTAN / AFP
Presiden Turki dan Pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam pertemuan kelompok partainya di Majelis Agung Nasional Turki di Ankara pada 29 November 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Turki pada Rabu (4/9/2024).

Pertemuan merupakan kunjungan pertama tingkat presiden dalam 12 tahun terakhir. Ini menjadi simbol penting menghangatnya hubungan yang telah lama membeku di antara dua kekuatan regional itu.

Kunjungan ini dilakukan menyusul perjalanan Erdogan ke Kairo pada Februari lalu, yang merupakan kunjungan pertama pemimpin Turki ke Mesir sejak 2012.

Langkah ini menjadi upaya besar dalam membangun kembali hubungan yang sangat tegang selama satu dekade.

"Hubungan Turki-Mesir akan ditinjau dalam semua aspeknya dan kemungkinan langkah bersama pada periode mendatang untuk mengembangkan kerja sama lebih lanjut akan dibahas," demikian pernyataan dari kantor komunikasi kepresidenan Turki pada Selasa (3/9/2024).

Selain membahas hubungan bilateral, kedua pemimpin itu akan bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan global, termasuk serangan Israel terhadap Gaza dan wilayah Palestina yang diduduki.

Presiden Mesir dijadwalkan tiba di Ankara pada pukul 2 siang waktu setempat (11.00 GMT), dan akan mengadakan konferensi pers bersama Erdogan pada pukul 5 sore (14.00 GMT).

BERITA REKOMENDASI

Hubungan antara Ankara dan Kairo mulai memburuk pada 2013 setelah Fattah, yang saat itu menjabat sebagai panglima militer Mesir, memimpin penggulingan Presiden Mesir Mohamed Morsi yang merupakan sekutu dekat Turki dan anggota Ikhwanul Muslimin.

Namun, sejak 2020, kedua negara telah berusaha memperbaiki hubungan mereka.

Langkah ini merupakan bagian dari serangan diplomatik Ankara untuk meredakan ketegangan dengan para pesaing regionalnya, termasuk Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Mesir.

Tahun lalu, kedua negara saling menunjuk duta besar dan Turki berkomitmen menyediakan pesawat nirawak bersenjata untuk Mesir.

Baca juga: Israel Bikin Marah Dua Negara Tetangga, Yordania Bela Mesir Soal Koridor Philadelphia 

Erdogan juga menyampaikan di Kairo bahwa kedua negara berencana meningkatkan perdagangan menjadi $15 miliar dalam jangka pendek, naik dari $10 miliar saat ini.


Menurut kantor berita Anadolu, Mesir dan Turki akan menandatangani sekitar 20 perjanjian untuk meningkatkan hubungan komersial dan kerja sama di berbagai sektor, termasuk energi, pertahanan, pariwisata, kesehatan, budaya, dan pendidikan.

Rencana kerja sama mendalam di bidang energi terbarukan dan gas alam cair (LNG) juga menjadi fokus pertemuan ini.

Sebagai bagian dari upaya kemanusiaan, Turki, yang mengecam serangan Israel terhadap militan Hamas di Gaza, telah mengirimkan ribuan ton bantuan ke Mesir untuk warga Palestina.

Ankara juga memuji peran Kairo sebagai negosiator dalam pembicaraan gencatan senjata, memperlihatkan komitmen kedua negara dalam upaya stabilisasi regional.

(mg/Saifuddin Herlanda Abid)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS) 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas