Pasukan Israel Mundur dari Jenin, 10 Hari Agresi Israel di Jenin Menyebabkan 21 Orang Tewas
Media Palestina melaporkan pada hari Jumat bahwa pasukan Israel menarik diri dari Jenin dan kampnya “setelah sepuluh hari agresi.”
Penulis: Muhammad Barir
10 Hari Agresi Menyebabkan 21 Orang Tewas, Pasukan Israel Mundur dari Jenin
TRIBUNNEWS.COM- Media Palestina melaporkan pada hari Jumat bahwa pasukan Israel menarik diri dari Jenin dan kampnya “setelah sepuluh hari agresi.”
Peristiwa ini menyebabkan 21 orang tewas. Pasukan Israel mundur dari Jenin dan kampnya.
Kantor Berita Palestina "Wafa" mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel mundur, saat fajar pada hari Jumat, dari kota Jenin dan kampnya setelah 10 hari agresi kekerasan dan terus menerus yang menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka, dan meninggalkan kehancuran yang luas.
Warga menyatakan ketakutan mereka bahwa pasukan pendudukan akan kembali menyerbu kota dan kampnya setelah mereka mundur dan ditempatkan di sekitar pos pemeriksaan militer, seperti yang terjadi beberapa kali sebelumnya.
Dalam laporan sebelumnya, WAFA mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel mundur setelah tengah malam pada hari Jumat, dari sekitar Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan Rumah Sakit Ibnu Sina .
Laporan tersebut mengutip saksi mata yang mengatakan bahwa pasukan pendudukan mundur dari depan gerbang Rumah Sakit Pemerintah Jenin, dan Gedung Al-Rayyan di belakang rumah sakit, yang digunakan tentara pendudukan sebagai barak militer dan pusat operasi selama sepuluh hari.
Kendaraan pendudukan juga keluar dari gerbang darurat Rumah Sakit Ibnu Sina, yang telah dikepung sejak hari pertama agresi terhadap Jenin.
WAFA mengindikasikan bahwa agresi Israel di Kegubernuran Jenin, yang digambarkan sebagai yang paling berdarah dan paling kejam sejak tahun 2002, menyebabkan 21 orang tewas, termasuk anak-anak dan orang tua, dan lainnya terluka, beberapa di antaranya luka parah.
UNRWA: Minggu paling berdarah di Tepi Barat
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina ( UNRWA ) mengatakan dalam akunnya di platform X, “Seiring dengan berlanjutnya perang di Gaza , tindakan kekerasan dan kehancuran di Tepi Barat meningkat setiap jamnya.”
Minggu lalu merupakan minggu paling berdarah bagi warga sipil Palestina di Tepi Barat sejak November tahun lalu. Banyak orang tewas, termasuk 7 anak-anak, tambahnya.
Dia menyimpulkan dengan mengatakan, "Ini tidak dapat diterima. Ini harus dihentikan sekarang."
SUMBER: SKY NEWS ARABIA