Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Disanksi Inggris, Prancis, dan Jerman Terkait Pengiriman Rudal ke Rusia, Iran Ancam Akan Membalas

Iran telah berjanji untuk menanggapi sanksi baru yang dijatuhkan oleh Inggris, Prancis dan Jerman atas apa yang mereka katakan sebagai pasokan rudal.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Disanksi Inggris, Prancis, dan Jerman Terkait Pengiriman Rudal ke Rusia, Iran Ancam Akan Membalas
MFA Iran
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani 

TRIBUNNEWS.COM - Iran berjanji akan "membalas" setelah dijatuhkan sanksi oleh Inggris, Prancis, dan Jerman.

Ketiga negara tersebut, yang dikenal dengan sebutan E3, menjatuhkan sanksi terhadap Iran berdasarkan laporan intelijen yang menyatakan bahwa Iran mengirimkan rudal jarak pendek kepada Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina.

"Tindakan ketiga negara Eropa ini merupakan kelanjutan dari kebijakan permusuhan Barat dan terorisme ekonomi terhadap rakyat Iran, yang akan menghadapi tindakan yang tepat dan proporsional dari Republik Islam Iran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, dalam sebuah pernyataan pada Selasa (10/9/2024) malam, mengutip AFP News.

Inggris, Prancis, dan Jerman telah mengumumkan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah untuk menangguhkan penerbangan antara Iran dan negara-negara Eropa.

"Selain itu, kami akan mengupayakan penunjukan sejumlah entitas dan individu penting yang terlibat dengan program rudal balistik Iran serta transfer rudal balistik dan senjata lainnya ke Rusia," imbuh ketiga negara tersebut.

Iran kembali membantah telah mengirim senjata apa pun ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina.

"Klaim apa pun bahwa Republik Islam Iran telah menjual rudal balistik ke Federasi Rusia sama sekali tidak berdasar dan salah," tambah Kanaani.

Juru bicara Kemenlu Iran Nasser Kanani
Juru bicara Kemenlu Iran Nasser Kanani (Tehran News)
Berita Rekomendasi

Mengutip BBC.com, dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, pada hari Selasa, Blinken menegaskan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengandalkan dukungan Iran dan Korea Utara dalam perang melawan Ukraina.

Blinken mengatakan bahwa AS baru-baru ini berbagi informasi intelijen dengan mitranya, yang menunjukkan bahwa puluhan personel militer Rusia dilatih di Iran untuk menggunakan sistem rudal balistik Fath-360, yang memiliki jangkauan maksimum 120 km.

Lammy menyebut langkah tersebut sebagai eskalasi yang signifikan dan berbahaya.

Rudal-rudal yang diduga dikirim oleh Iran kemungkinan akan meningkatkan kemampuan persenjataan Rusia.

Baca juga: Mantan Komandan IDF Sebut Strategi Iran Lemahkan Israel Berhasil: Saya Sedih Mengakuinya

Dengan begitu, Rusia dapat menyerang kota-kota Ukraina yang dekat dengan perbatasan Rusia atau wilayah-wilayah yang telah dikuasainya.

Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan sanksi AS dan Inggris menargetkan beberapa individu kunci yang terlibat erat dalam rantai pasokan rudal balistik dan pesawat nirawak.

Mereka yang disanksi termasuk Brigadir Jenderal Seyed Hamzeh Ghalandari.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas