Disanksi Inggris, Prancis, dan Jerman Terkait Pengiriman Rudal ke Rusia, Iran Ancam Akan Membalas
Iran telah berjanji untuk menanggapi sanksi baru yang dijatuhkan oleh Inggris, Prancis dan Jerman atas apa yang mereka katakan sebagai pasokan rudal.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Ghalandari disebut-sebut sebagai direktur jenderal hubungan internasional di Kementerian Pertahanan Iran dan memiliki peran dalam ekspor produk-produk pertahanannya ke mitra-mitranya.
Sanksi juga telah dijatuhkan pada lima kapal kargo Rusia karena mengangkut perlengkapan militer dari Iran, meskipun Inggris telah berulang kali memperingatkan untuk tidak melakukannya.
Selain itu, beberapa organisasi, termasuk yang diduga terlibat dalam produksi drone Shahed bergaya kamikaze milik Iran, juga telah dikenai sanksi.
Drone Shahed telah digunakan Rusia secara konsisten dalam serangan terhadap kota-kota Ukraina.
Saat ini, Rusia terus memperoleh keuntungan di Ukraina timur, lapor BBC.
Pasukan Moskow dengan cepat mendekati pemukiman utama Pokrovsk, pusat transportasi penting.
Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, menjelaskan bahwa pemerintah Inggris akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan.
Namun, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengkritik lambannya pengiriman senjata.
Ia pun meminta izin untuk menyerang target jauh di dalam Rusia dengan rudal yang dipasok Barat.
"Dengan segala hormat kepada masing-masing negara dan tentu saja kepada mitra kami di Irlandia, kami memerlukan izin untuk menggunakan senjata jarak jauh dari negara-negara yang memberi kami senjata tersebut," kata Zelensky, saat menghadiri konferensi pers setelah pertemuannya dengan Taoiseach (setingkat perdana menteri) Irlandia, Simon Harris, Rabu (4/9/2024).
"Itu tergantung pada mereka, bukan pada koalisi semua negara sahabat di dunia."
Baca juga: Bagaimana Cara Iran Mengirim Rudal Fateh ke Rusia di Tengah Blokade AS, via Laut Kaspia atau Suriah?
"Itu tergantung pada negara-negara tertentu, yakni Amerika Serikat, Inggris Raya, Prancis, Jerman."
Sejauh ini, permintaan untuk menyerang wilayah dalam Rusia ditolak oleh AS.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)