Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Peserta Pameran Handicraft Indonesia di Jepang, Omset Rp 50 Juta Per Hari hingga Batik Diburu

Seorang peserta yang menjual produk kerajinan tas bahkan mengaku bisa menghasilkan omset hingga Rp 50 juta per hari.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Cerita Peserta Pameran Handicraft Indonesia di Jepang, Omset Rp 50 Juta Per Hari hingga Batik Diburu
Richard Susilo
Pengunjung memenuhi booth Handicraft Indonesia di Tokyo, Jepang. Seorang peserta yang menjual produk kerajinan tas bahkan mengaku bisa menghasilkan omset hingga Rp 50 juta per hari. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pameran handicraft Indonesia di ajang Tokyo Gift Show ke-98 di Tokyo, Jepang, pekan lalu berlangsung sukses.

Pameran Handicraft Indonesia ini diikuti oleh 12 perusahaan Indonesia.




Seorang peserta yang menjual produk kerajinan tas bahkan mengaku bisa menghasilkan omset hingga Rp 50 juta per hari.

"Alhamdulillah saya mendapat buyer yang cepat sekali. Mereka memutuskan membeli produk saya tanpa menawar. Mereka sudah tahu kalau produk Indonesia memang bagus sehingga dia tinggal pilih," papar pemimpin Emma Little Things, Yellia Fatma Amriwas kepada Tribunnews.com.

Baca juga: 12 UKM Indonesia Dipastikan Tampilkan Handicraft Terbaiknya di Tokyo Jepang

Yellia mengatakan, Kamis (5/9/2024) lalu ada pembeli warga negara Jepang yang langsung membeli 40 pieces produknya dengan nilai sekitar Rp 50 juta.

"Pembeli Jepang langsung putuskan membeli 40 pieces produk saya dengan nilai sekitar Rp 50 juta. Bahkan dia juga akan memesan lagi sedikitnya 100 piece, bisa juga sampai 500 pieces produk saya dalam waktu dekat ini," katanya.

BERITA TERKAIT

Lain lagi cerita peserta lainnya yang tak ingin diungkapkan identitasnya.

Dia mengaku ada warga Jepang yang mengincar baju batik yang dipakainya.

Bahkan dia sampai 'dikejar' hingga ke toilet lokasi pameran di Odaiba Tokyo Jepang.

"Iya si pembeli orang Jepang itu mau baju batik yang saya pakai," papar dia.

Pembeli itu memaksa ingin membeli baju batik yang dipakai peserta UKM Indonesia itu.

"Saya mau baju batik mu itu pokoknya. Begitu kata si Jepang. Ya akhirnya kita sama-sama ke toilet wanita, saya lepas baju batik saya pakai yang baru dan dia ambil beli baju yang saya pakai," papar peserta itu sambil tertawa mengenang kejadian tersebut.

Baca juga: Ragam Teknologi Pertanian dan Pengemasan Tampil di Pameran Growtech dan ProPak Indonesia

"Tak lama kemudian keesokan harinya sama juga. Ada pembeli Jepang lainnya minta beli baju batik yang saya pakai juga. Bingung saya jadinya," lanjutnya.

Pameran ini juga dikunjungi oleh istri duta besar Indonesia untuk Jepang Nuning Akhmadi serta Kepala BKPM Indonesia untuk Jepang Direktur BKPM Mohamad Riffana maupun ibu Anna Nurbani.

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas