Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Investigasi: Panglima Angkatan Udara Israel Tak Tahu Insiden Pembantaian 7 Oktober Festival Nova

Investigasi mengungkapkan komandan tinggi Angkatan Udara Israel dianggap tidak mengetahui pembantaian dalam acara festival Nova, pada 7 Oktober 2023

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Investigasi: Panglima Angkatan Udara Israel Tak Tahu Insiden Pembantaian 7 Oktober Festival Nova
tangkap layar twitter
Ratusan mobil yang hancur di lokasi Festival Nova berlangsung. Ada dugaan kalau jatuhnya banyak korban jiwa di pihak Israel saat serangan Hamas itu justru disebabkan oleh membabibutanya IDF. Investigasi mengungkapkan komandan tinggi Angkatan Udara Israel dianggap tidak mengetahui pembantaian dalam acara festival Nova, pada 7 Oktober 2023 

Halevi telah mengindikasikan, tujuan perang di Gaza yang belum tercapai "adalah pengembalian para tawanan dan pemusnahan Yahya Sinwar", menurut media Israel.

Media Israel melaporkan, selama pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Halevi menyatakan "ada syarat untuk kesepakatan tersebut (gencatan senjata) dan adalah hal yang bijaksana untuk melakukan negosiasi demi mencapai hasil terbaik."

Mengenai Koridor Philadelphi, jenderal tertinggi IDF itu mengatakan ia "tidak menyarankan agar kita (Israel) menjadikannya hambatan dalam mencegah memulangkan 30 tahanan Israel pada tahap pertama."

Halevi sebelumnya mengakui bertanggung jawab atas kegagalan IDF dalam mencegah Operasi Banjir Al-Aqsa oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

"Sebagai komandan IDF, saya bertanggung jawab atas fakta kegagalan kami dalam melindungi warga Israel pada 7 Oktober," ujarnya pada Mei 2024 lalu.

Saat itu, ia menambahkan, "Saya adalah komandan yang mengirim putra-putri Anda ke medan perang dan ke tempat-tempat di mana mereka diculik."

Halevi juga mengakui tanggung jawab untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit.

Berita Rekomendasi

Ia juga mengakui Israel membayar harga yang mahal dalam perang di Gaza.

Sebagai informasi, selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata, serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Namun, upaya mediasi terhenti karena Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan Israel tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.800 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 94.200 cedera, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade Gaza yang terus berlanjut telah mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga sebagian besar wilayah hancur.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas