Media Ibrani: Pasukan Komando Israel Menyusup ke Fasilitas Iran di Suriah dan Menghancurkannya
Setelah sukses menyusup, pasukan komando Irael menyita sejumlah perangkat dari fasilitas Iran di Suriah dan menghancurkannya
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Satu serangan menargetkan pusat penelitian ilmiah di Masyaf, dan lokasi lain tempat milisi dan pakar Iran ditempatkan untuk mengembangkan senjata di Suriah, kata observatorium tersebut.
Dikatakan, pusat penelitian tersebut dilaporkan digunakan untuk mengembangkan senjata, termasuk rudal presisi jarak pendek dan menengah serta pesawat nirawak.
Menteri Kelistrikan Mohammad al-Zamel mengatakan serangan Israel telah menyebabkan kerusakan yang sangat signifikan pada infrastruktur air dan listrik.
Baca juga: Kerap Diserang Milisi Perlawanan, Pasukan Koalisi Amerika Ditarik Secara Bertahap dari Irak-Suriah
"Serangan brutal ini menargetkan sasaran sipil, dan para martir sebagian besar adalah warga sipil, begitu pula yang terluka," katanya.
Muhammad Sumaya, seorang petugas pemadam kebakaran dari Brigade Pemadam Kebakaran Hama, terluka ketika pecahan peluru dari salah satu serangan mengenai kakinya.
"Ketika serangan dimulai, kami berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menangani kebakaran dan berusaha memadamkannya," katanya saat dirawat di rumah sakit Masyaf pada hari Senin.
"Saat mereka bekerja, sebuah rudal mendarat tepat di sebelah kami."
Azzam al-Omar, seorang fotografer SANA, mengatakan dia terkena pecahan peluru di dada ketika sebuah rudal mendarat saat dia memotret akibat serangan.
Media lokal juga melaporkan serangan di sekitar kota pesisir Tartous.
Pemulihan Hubungan Suriah-Arab Saudi
Di hari yang sama dengan serangan Israel, Arab Saudi secara resmi membuka kembali kedutaannya di Damaskus.
Hal itu menandai pemulihan penuh hubungan antara kedua negara.
Suriah dijauhi oleh pemerintah Arab atas tindakan keras yang dilakukan pemerintah Bashar al-Assad terhadap pengunjuk rasa dalam pemberontakan tahun 2011 yang berujung perang saudara.
Hubungan tersebut semakin merenggang dengan dikeluarkannya Suriah dari Liga Arab.
Arab Saudi akhirnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah pada tahun 2012.
Ketika perang saudara mereda, negara-negara Arab bergerak menuju pemulihan hubungan dengan Suriah.
Tahun lalu, setelah Suriah dikembalikan ke Liga Arab, kedua negara mengumumkan bahwa mereka memulihkan hubungan.
(oln/hrtz/khbrn/*)