Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel akan Gusur Warga Palestina di Gaza Utara dan Diubah Jadi Zona Militer

Israel berencana menggusur warga Palestina di Gaza utara karena akan diubah menjadi zona militer. Jenderal Giora Eiland ingin menekan Hamas.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Israel akan Gusur Warga Palestina di Gaza Utara dan Diubah Jadi Zona Militer
AFP/-
Warga Palestina yang mengungsi mengambil jalan pesisir Rashid untuk kembali ke Kota Gaza saat mereka melewati Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 14 April 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan kelompok militan Hamas. -- Israel berencana menggusur warga Palestina di Gaza Utara karena wilayah itu akan dijadikan zona militer lagi. 

TRIBUNNEWS.COM - Para pejabat senior di tentara Israel sedang mempertimbangkan untuk menerima rencana untuk mengubah Gaza utara menjadi zona militer.

Komisi tersebut menyatakan rencana itu dibuat oleh mantan komandan tentara Israel, Jenderal Giora Eiland.

"Menurut apa yang dikatakan tentara Israel, mereka sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi sebagian darinya," lapor Otoritas Penyiaran Israel, Kamis (12/9/2024).




Jenderal Giora Eiland, yang juga kepala departemen operasi tentara Israel, mengusulkan rencana yang dia yakini akan mengarah pada kekalahan Hamas pada awal bulan ini.

Dalam beberapa hari terakhir, pendukung rencana tersebut semakin bertambah di tentara Israel.

Tentara Israel akan mengevakuasi lebih dari 200.000 warga Jalur Gaza dari Jalur Gaza utara dan mengubah seluruh wilayah utara menjadi wilayah di bawah kendali penuh militer Israel, menurut rencana yang diusulkan Jenderal Giora Eiland.

Menurut Jenderal Giora Eiland, perebutan wilayah itu akan berujung pada pembebasan tahanan dan mempercepat keputusan Hamas dalam perundingan gencatan senjata yang ditengahi Mesir, Qatar, dan sekutu Israel, Amerika Serikat (AS).

BERITA TERKAIT

"Jika rencana tersebut disetujui di tingkat politik dan oleh tentara Israel, diperkirakan ini akan menjadi langkah dramatis dalam perang, dan wilayah yang luasnya sekitar sepertiga Jalur Gaza dapat diambil alih dari penduduk, yang mana akan mendorong mereka yang ada di dalamnya untuk menyerah,” menurut laporan tersebut.

Rencana ini muncul di tengah meningkatnya kritik yang ditujukan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, oleh keluarga para sandera, pihak oposisi, dan bahkan dari dalam pemerintahan karena menghalangi tercapainya gencatan senjata dan tahanan kesepakatan pertukaran, seperti diberitakan Al Masry Alyoum.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.188 jiwa dan 95.125 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (12/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Baca juga: Puluhan Ribu Orang Terluka di Gaza Tak Terpenuhi Kebutuhan Rehabilitasi, WHO Bersuara

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas