Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenderal AS Tentang Nuklir Iran, Ancaman Bahaya Produksi Rudal Tanpa Sepengetahuan Khamenei

Mantan Kepala CENTCOM Jenderal Kenneth McKenzie menganggap rezim produksi rudal Iran mengancam dan membahayakan tanpa sepengetahuan Ali Khamenei

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Jenderal AS Tentang Nuklir Iran, Ancaman Bahaya Produksi Rudal Tanpa Sepengetahuan Khamenei
X/Ayatollah Ali Khamenei/@khamenei_ir
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Mantan Kepala CENTCOM Jenderal Kenneth McKenzie menganggap rezim produksi rudal Iran mengancam dan membahayakan tanpa sepengetahuan Ali Khamenei 

"Mereka menguji pola mereka pada pertengahan April. Berdasarkan penilaian situasional yang objektif, serangan itu gagal. Israel cukup bagus, AS membantu, negara tetangga di kawasan itu membantu, geografi membantu mengingat rudal Iran harus menempuh jarak yang jauh."

Kegagalan pada bulan April mungkin merupakan penyebab utama keterlambatan respons Iran setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, yang oleh rezim tersebut disalahkan pada Israel.

"Saya pikir dia jadi takut. Pemimpin Tertinggi mengatakan tepat setelah serangan di Teheran, bahwa mereka akan merespons dalam 48 jam. Lalu tidak terjadi apa-apa. Inilah alasannya. Dia mendengarkan orang-orang militernya yang mengatakan kepadanya 'Pilihan kita terhadap Israel mungkin akan menghasilkan hasil yang sama'," sang jenderal menjelaskan.

Sam Lair, seorang peneliti asosiasi di James Martin Center for Nonproliferation Studies di California, baru-baru ini menyetujui penilaian McKenzie , dengan mengatakan serangan Iran terhadap Israel menunjukkan “beberapa kemampuan untuk menyerang Israel.”

Namun, ia menambahkan, “Jika saya menjadi pemimpin tertinggi, saya mungkin akan sedikit kecewa.”

“Respons Israel terhadap [serangan rudal dan pesawat nirawak Iran] pada tanggal 13 April sangat brilian. Mereka memasuki koridor Isfahan dan menyebabkan kerusakan minimal . Mereka menggunakan keunggulan teknologi dengan menahan diri. Iran dibuat bingung oleh hal itu. Mereka tidak menjauhkan AS [dengan bereaksi berlebihan], mereka tidak menjauhkan negara lain dari Israel… dan Iran tidak memiliki kemampuan untuk menyakiti Israel secara langsung,” kata McKenzie.

Rudal Iran di Rusia

Pemberitaan internasional tengah dihebohkan dengan kabar rudal Iran yang dikirim ke Rusia untuk menyerang Ukraina.

BERITA TERKAIT

Kendati Iran membantah mengirim 200 rudal seperti yang dikabarkan, sejumlah pakar militer telah melakukan analisis.

Yakni tentang manfaat,target serangan, hingga seberapa dampak kekuatan rudal produksi Iran tersebut.

Defence Express pada Rabu (11/9/2024) menuliskan, Institut Studi Perang (ISW) beropini, Rusia akan menggunakan rudal balistik yang dipasok Iran.

Tujuan Rusia adalah untuk mengurangi tekanan pada produksi rudal negara pimpinan Vladimir Putin.

Lalu ke mana rudal balistik tersebut ditargetkan?

ISW menganalisis, rudal Iran bakal diperuntukkan menyerang infrastruktur Ukraina.

Langkah ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada produksi rudal Rusia sendiri sekaligus mengintensifkan kampanye militernya.

Sementara pada Selasa (10/9/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengonfirmasi bahwa Iran telah mengirimkan rudal balistik jarak pendek ke Rusia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas