Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-933: Inggris akan Restui Ukraina Pakai Rudal Storm Shadow di Rusia

Perang Rusia-Ukraina hari Ke-933: Inggris dikabarkan akan mengizinkan Ukraina pakai rudal jarak jauh Storm Shadow di wilayah Rusia.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Perang Rusia-Ukraina Hari ke-933: Inggris akan Restui Ukraina Pakai Rudal Storm Shadow di Rusia
Kementerian Pertahanan Ukraina
Ilustrasi jet tempur Ukraina membawa rudal Storm Shadow. --- Update perang Rusia-Ukraina hari ke-933, Inggris akan mengizinkan Ukraina pakai rudal jarak jauhnya di wilayah Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-933 pada Jumat (13/9/2024).

Pada dini hari, laporan malam Staf Umum mencatat intensitas permusuhan di arah Pokrovsky tetap tinggi selama 24 jam terakhir.

Jumlah bentrokan meningkat menjadi 32, seperti diberitakan Telegraf, mengutip laporan tersebut.

Rusia melancarkan serangan rudal di wilayah Ukraina dengan satu rudal Iskander-M, 59 serangan udara (menjatuhkan 81 KAB) dan mengerahkan 751 drone kamikaze pada Kamis (12/9/2024).

Pada saat yang sama, Rusia melancarkan 3.391 serangan terhadap posisi pasukan Ukraina dan wilayah berpenduduk.

Ukraina: Rusia Serang Kapal Kargo Sipil Pakai Pembom Strategis di Laut Hitam

Ukraina menuduh Rusia menggunakan pembom strategis untuk menyerang kapal gandum sipil di perairan Laut Hitam pada Kamis.

Itu adalah pertama kalinya sebuah rudal menyerang kapal sipil yang mengangkut biji-bijian di laut sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022.

Berita Rekomendasi

Beberapa kapal telah rusak selama serangan Rusia di pelabuhan Ukraina tempat mereka ditambatkan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kapal yang membawa biji-bijian Ukraina ke Mesir itu dihantam semalam oleh rudal Rusia tepat setelah meninggalkan perairan teritorial Ukraina.

"Serangan itu adalah serangan yang kurang ajar terhadap kebebasan navigasi dan keamanan pangan global," kata Menteri luar negeri Ukraina, Andrii Sybiha.

Baca juga: Putin Rugi Besar Kehilangan Jet Tempur Su-30SM Rusia, Hancur Lebur di Atas Laut Hitam

Angkatan Laut Ukraina mengatakan pembom Tupolev Tu-22 Rusia telah menembakkan sejumlah rudal jelajah ke kapal itu pada pukul 11.02 malam waktu setempat pada Rabu (11/9/2024).

Dubes AS untuk Ukraina Kutuk Serangan Rusai di Laut Hitam

Duta Besar AS untuk Ukraina mengutuk keras serangan itu dan mengatakan Rusia bertanggung jawab.

Seorang juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan insiden itu merupakan pengingat nyata akan ancaman yang masih dihadapi di Laut Hitam oleh kapal-kapal sipil.

Belum ada komentar langsung dari Rusia setelah serangan tersebut.

Inggris akan Restui Ukraina Pakai Senjatanya di Wilayah Rusia

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, akan menuju Washington untuk diskusi strategis dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, tentang Ukraina dan Timur Tengah pada Jumat hari ini.

Diskusi tersebut diharapkan mencakup keputusan untuk mengizinkan Ukraina meluncurkan serangan jarak jauh di dalam wilayah Rusia dengan rudal Storm Shadow yang sebagian dibuat Inggris.

Keir Starmer mengatakan hal itu bukan untuk memaksakan perjanjian damai di Ukraina.

"Pada akhirnya, itu adalah diskusi yang harus dipimpin oleh Presiden Zelensky," kata Keir Starmer.

"Sangat penting bagi dua sekutu utama untuk membahas pertanyaan kebijakan luar negeri di antara mereka sendiri dan memiliki ruang untuk melakukan itu," tambahnya, seperti diberitakan The Guardian.

Ukraina telah melobi untuk menggunakan rudal Storm Shadow dan Atacms buatan AS selama berbulan-bulan.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan penggunaan rudal jarak jauh Inggris ke wilayah Rusia akan membuat NATO berperang dengan negaranya.

Rusia Rebut Kembali 10 Permukiman di Kursk

Rusia mengatakan pasukannya telah merebut kembali 10 permukiman setelah melancarkan serangan balasan di wilayah Kursk untuk mengusir pasukan Ukraina yang menyerbu perbatasan lima minggu lalu.

Dengan pertempuran sengit yang terus berlanjut, Kementerian Pertahanan Rusia mencantumkan nama 10 permukiman yang dikatakan telah direbut kembali, yang merupakan pukulan telak bagi Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui serangan balasan Rusia telah dimulai.

AS Ejek Rusia: Serangan Balik di Kursk Sia-sia

Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menilai tindakan serangan balasan pasukan Rusia di wilayah Kursk dan menyebutnya tidak signifikan.

"Kami melihat bahwa pada tahap saat ini, unit-unit Rusia mulai mencoba melakukan tindakan serangan balasan tertentu di wilayah Kursk," kata Sekretaris Pers Pentagon Jenderal Patrick Ryder, dikutip oleh Ukrinform.

Menurutnya, tindakan tersebut hanya memberi efek kecil, namun Pentagon terus memantau perkembangannya.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membenarkan pasukan Rusia memulai operasi serangan balasan di wilayah Kursk.

3 Orang Tewas Akibat Penembakan Rusia di Kharkiv

Penembakan Rusia kemarin menewaskan tiga orang dan melukai sembilan orang termasuk tiga tim penyelamat di sebuah desa di wilayah Kharkiv, Ukraina timur laut.

"Satu orang meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit setelah serangan di desa Borova, tenggara Kharkiv," kata pernyataan jaksa penuntut daerah, dikutip dari Pravda.

Kharkiv adalah kota terbesar kedua di Ukraina dan sering menjadi sasaran serangan Rusia.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina sebelumnya melaporkan layanan darurat sedang bekerja di lokasi serangan awal ketika pasukan Rusia menembakinya lagi.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas