Drone Hizbullah Dianggap Jadi Tantangan Besar bagi Pertahanan Udara Israel, Iron Dome Gagal Deteksi
Media Israel menyebut drone Hizbullah menjadi tantangan besar bagi pertahanan udara Israel, sebab Iron Dome gagal mendeteksi.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.com - Media Israel, Channel 13, menyebut drone Hizbullah menjadi tantangan besar bagi pertahanan udara Israel.
Sebab, menurut laporan itu, Iron Dome gagal mendeteksi kedatangan drone Hizbullah, bahkan menjatuhkan pesawat nirawak tersebut.
Channel 13 mengungkapkan, lebih dari 1.000 drone telah diluncurkan Hizbullah ke wilayah utara yang diduduki Israel, sejak perang di Gaza berkecamuk.
Dalam konteks serupa, mantan Komandan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Komando Utara, Yossi Peled, mengatakan kepada penyiar publik Israel, KAN, perkembangan di Front Utara adalah "kemenangan strategis yang luar biasa bagi Hizbullah.
Kampanye militer Hizbullah untuk mendukung Palestina, telah memaksa puluhan ribu pemukim di Israel utara, mengungsi.
Sementara, militer Israel yang berlokasi di perbatasan dengan Lebanon, terus menghadapi serangan langsung setiap hari.
Banyak taktik Hizbullah, khususnya Angkatan Udara (AU) drone kelompok perlawanan tersebut, tak bisa diprediksi Israel.
Hal itu menjadi sebuah fakta yang bahkan diakui oleh Channel 13, dilansir Al Mayadeen.
Serangan drone terbaru Hizbullah menargetkan pangkalan militer Velon, yang berlokasi 15,5 kilometer dari perbatasan Lebanon-Israel, Jumat (13/9/2024) sore.
Drone bermuatan bahan peledak itu juga menargetkan pemukiman pasukan IDF di pangkalan itu.
Menurut Unit Media Militer Hizbullah, pangkalan Velon menjadi markas besar beberapa batalion Israel yang bertugas di bawah Divisi ke-210.
Baca juga: Tentara Israel Salah Bunuh Sandera saat Targetkan Pemimpin Hamas, Sengaja Disembunyikan dari Publik
Batalion-batalion itu bertanggung jawab atas operasi di Golan yang diduduki di sepanjang garis depan Suriah.
Di hari yang sama, Hizbullah juga meluncurkan tiga roket yang menargetkan beberapa lokasi militer perbatasan Israel.
"Setelah sirene berbunyi di wilayah Galilea bagian atas, target udara mencurigakan teridentifikasi melintas dari wilayah Lebanon dan jatuh di wilayah tersebut. Tidak ada korban luka yang dilaporkan," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Ajansi.