Zelensky: Negara Barat Takut Bantu Ukraina Lawan Rusia, padahal Mereka Bisa Lindungi Israel
Zelensky sebut negara Barat takut bantu Ukraina hadapi Rusia padahal mereka bisa mempersenjatai dan melindungi Israel dari serangan Iran.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, kembali mengungkapkan kekecewaannya karena sekutunya, negara-negara Barat, tidak membantu Ukraina seperti mereka membantu Israel.
"Negara-negara Barat terlalu takut untuk meningkatkan kemungkinan penembakan rudal dan drone Rusia yang menargetkan Ukraina, meskipun negara-negara Barat membantu Israel dan melakukan hal tersebut," kata Zelensky dalam konferensi tahunan Platform Krimea di Kyiv, pada Jumat (13/9/2024).
"Jika sekutu bersama-sama menembak jatuh rudal dan drone di lokasi di Timur Tengah, mengapa tidak ada keputusan serupa untuk bersama-sama menembak jatuh rudal Rusia dan drone Shahed (Iran) di langit Ukraina?" lanjutnya.
Zelensky mengingat momen ketika sekutunya, Amerika Serikat (AS) dan Inggris, mengerahkan jet tempur ke Israel untuk menembak jatuh rudal dan drone yang diluncurkan Iran dalam serangan balasan pada 14 April lalu.
Koalisi yang dibentuk secara tergesa-gesa termasuk AS dan Inggris telah membantu Israel menembak jatuh pesawat tak berawak Iran di atas Yordania, Irak, dan Suriah dalam upaya untuk meredam ratusan serangan, menurut laporan The Guardian pada April lalu.
Sementara itu, Zelensky berharap mereka dapat melakukan hal yang sama terhadap Ukraina, sama seperti mereka melindungi Israel.
Namun, ia kecewa karena sekutunya tidak dapat melakukannya untuk menahan serangan Rusia terhadap Ukraina.
"Mereka bahkan takut untuk mengatakan, 'Kami sedang mengerjakannya'," katanya, seperti diberitakan Al-Watan News.
Zelensky Punya 'Rencana Besar' agar Putin Menyerah
Pemimpin Ukraina itu mengungkapkan dia akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada bulan September ini.
Ia akan menyampaikan kepadanya tentang rencana kemenangan yang dia persiapkan untuk mengakhiri perang dengan Rusia, menurut apa yang dilaporkan oleh Agence France-Presse (AFP).
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-934: Joe Biden Abaikan Ancaman Putin soal NATO Dianggap Ikut Perang
“Saya dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joe Biden bulan ini, dan saya akan menyampaikan kepadanya rencana kemenangan," kata Zelensky.
Ia memberikan sedikit bocoran dengan mengatakan rencana itu dapat memberikan efek psikologis bagi Rusia.
Zelensky mengatakan jika rencana itu didukung oleh sekutu, maka Ukraina dapat meraih kemenangan.
"Jika didukung oleh mitra kami, ini akan memudahkan Ukraina untuk memaksa Rusia mengakhiri perang," kata Zelensky optimis, menurut laporan Reuters.
"Apa tujuan dari rencana ini? Ini adalah penguatan kekuatan Ukraina secara signifikan, dan menurut pendapat saya, hal ini akan berdampak psikologi dan politik pada keputusan Rusia untuk mengakhiri perang ini," jelasnya.
Zelensky: Invasi Ukraina di Kursk Hambat Pergerakan Rusia
Selain itu, Zelensky juga membahas mengenai invasi Ukraina di Kursk, Rusia.
“Serangan Kyiv di wilayah Kursk di perbatasan Rusia berhasil memperlambat kemajuan Moskow di Ukraina timur, meskipun Rusia mengerahkan 40.000 tentara untuk berperang di sana," katanya.
Meski pergerakan pasukan Rusia terhambat di garis depan, namun Zelensky mengakui situasinya masih sulit di Ukraina.
"Sejujurnya, ini memberikan hasil yang kami harapkan. Di wilayah Kharkiv, musuh dihentikan, dan kemajuan di wilayah Donetsk melambat, meskipun situasinya sangat sulit," jelasnya.
Selama berbulan-bulan, Ukraina mendesak sekutunya agar mengizinkan pasukan Ukraina menggunakan senjata mereka untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.
Yang terbaru, Ukraina meminta sekutunya agar mengizinkan penggunaan senjata jarak jauh di Rusia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)