Drone Shahed-136 Merangsek Jauh ke Dalam Teritorial Ukraina, F-16 Dikerahkan demi Eliminasi Ancaman
Meski operasi ini berakhir dengan keberhasilan F-16, dikerahkannya pesawatitu seakan membenarkan anggapan betapa bahayanya drone Iran di medan perang.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Fitur ini sangat berharga saat menargetkan drone yang lincah dan suka mengelak yang mungkin mencoba menghindari tembakan yang datang.
Selain itu, integrasi M61 yang mulus dengan avionik dan sistem penargetan F-16 memungkinkan pilot untuk dengan cepat mengidentifikasi dan melawan ancaman drone secara real time, menjadikannya senjata yang patut dicontoh untuk situasi pertempuran udara saat ini.
Insiden F-16
Sementara itu, dalam perkembangan terkini, Ukraina dilaporkan kehilangan jet tempur F-16 pertamanya dalam pertempuran pada 6 September 2024.
Insiden itu terjadi selama misi di wilayah timur negara itu.
Berbagai sumber menyatakan bahwa pertahanan udara Rusia bertanggung jawab atas penembakan jatuh pesawat itu saat terlibat dalam operasi melawan posisi musuh.
Namun, ada laporan yang saling bertentangan mengenai insiden itu. Beberapa sumber mengaitkan jatuhnya F-16 dengan pertahanan udara Rusia atau Ukraina.
Sebaliknya, AS menyatakan bahwa kesalahan pilot adalah penyebabnya.
Militer Ukraina telah mengonfirmasi kehilangan itu, dengan mencatat bahwa pilot berhasil melontarkan diri dan kemudian diselamatkan.
Kronologi perang
Pada tanggal 21 Februari 2022, Rusia menyatakan bahwa fasilitas perbatasannya diserang oleh pasukan Ukraina, yang mengakibatkan tewasnya lima pejuang Ukraina.
Namun, Ukraina dengan cepat menepis tuduhan ini, melabelinya sebagai 'bendera palsu'.
Dalam langkah penting pada hari yang sama, Rusia mengumumkan secara resmi mengakui dua wilayah yang memproklamirkan kemerdekaannya dari Ukraina.
Setelah deklarasi ini, Putin mengirim satu batalion pasukan militer Rusia, termasuk tank, ke wilayah-wilayah ini.