Trump Nyaris Ditembak Lagi, Elon Musk Penasaran: Kenapa Tak Ada yang Coba Bunuh Biden dan Harris?
Elon Musk bertanya-tanya mengapa tak ada yang mencoba membunuh Joe Biden dan Kamala Harris.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Media AS menyebut tersangka kasus percobaan pembunuhan Trump adalah Ryan Wesley Routh (58) yang berasal dari Hawaii. Dia sudah ditangkap.
Routh pertama kali dilihat oleh personel Secret Service AS yang menyisir tempat itu sebelum Trump bermain golf.
Kemudian, senapan api terlihat di antara semak-semak. Trump dilaporkan hanya berjarak sekitar 300 hingga 500 yard dari Routh.
Kepala polisi bernama Ric Bradshaw menyebut personel Secret Service segera “melawan” Routh yang memegang senapan. Routh mencoba kabur.
“Secret Service sudah melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan,” kata Bradshaw dikutip dari BBC.
Secret Service melepaskan tembakan ketika melihat Routh. Dilaporkan ada empat atau lima peluru yang ditembakkan.
Routh menjatuhnya senapannya dan berupaya kabur dengan mobil. Dia meninggalkan senapan, alat bidik, dan kamera GoPro.
Seorang saksi mata mengatakan Routh berlari dari semak-semak ke sebuah mobil Nissan berwarna hitam.
Saksi itu memfoto mobil tersebut dan menyerahkannya kepada aparat penegak hukum.
Baca juga: Sosok Ryan Wesley Routh, Pelaku Penembakan Donald Trump di Lapangan Golf
Routh ditangkap oleh polisi yang sedang berada di jalan raya. Saat itu Routh berada sekitar 61 km dari lapangan golf Trump.
Sosok Routh
Putra Routh, Oran, mengatakan ayahnya adalah seorang yang “penyayang dan perhatian”.
Pada akun media sosialnya, Routh meminta para tentara asing untuk pergi ke Ukraina untuk bertempur melawan pasukan Rusia.
Ada pula pesan pro-Palestina, pro-Taiwan, dan anti-Tiongkok pada akun media sosialnya.
Salah satunya berisi dugaan tentang “perang biologis” Tiongkok dan penyebutan bahwa virus penyebab Covid-19 adalah suatu “serangan”.