Pemimpin Hamas Ucapkan Selamat atas Serangan Rudal Houthi yang Capai Israel Tengah
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar mengucapkan selamat atas keberhasilan kelompok Houthi dalam melancarkan serangan rudalnya ke Israel.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar mengucapkan selamat atas keberhasilan kelompok Houthi dalam melancarkan serangan rudalnya ke Israel.
Sebelumnya, kelompok Houthi telah berhasil melancarkan serangan rudal ke Israel pada hari Minggu (15/7/2024).
Ini merupakan pertama kalinya Houthi meluncurkan serangan rudal yang mencapai Israel tengah.
"Saya mengucapkan selamat atas keberhasilan Anda dalam mencapai kedalaman entitas musuh," kata Sinwar dalam sebuah surat kepada pemimpin Houthi Abdel-Malek al-Houthi, dikutip dari Al-Arabiya, Selasa (17/9/2024).
Menurut Sinwar, keberhasilan Houthi ini adalah pesan bagi musuh mereka (Israel).
Ia juga menganggap bahwa Israel gagal dalam menetralisir serangan rudal Houthi.
Dengan ini, Sinwar mengatakan bahwa Hamas dan dukungan dari sekutu regional yang didukung Iran telah bersiap untuk perang panjang melawan Israel.
"Saya jamin bahwa perlawanan itu baik-baik saja. Kami telah mempersiapkan diri untuk bertempur dalam pertempuran panjang yang melelahkan," katanya.
Peluncuran Rudal Houthi
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan kelompok itu menyerang dengan rudal balistik hipersonik baru.
Hal tersebut juga dikonfirmasi dengan rekaman yang dirilis oleh Houthi pada hari Senin (16/7/2024).
Dalam video tersebut memperlihatkan rudal hipersonik Houthi yang bernama Palestine 2.
Baca juga: Houthi Rilis Video Peluncuran Rudal ke Israel, Ada Tulisan Hypersonic
Rudal ini memiliki jangkauan hingga 2.150 kilometer (1.3336 mil), dikutip dari Anadolu Anjansi.
Rudal Palestine 2 ini bekerja dengan bahan bakar padat, dan dapat menghindari sistem pertahanan udara, termasuk platform pertahanan udara Iron Dome milik Israel.
Rudal yang diluncurkan Houthi menargetkan Israel bagian tengah, menyebabkan sembilan orang menderita luka-luka saat berlarian ke tempat perlindungan.
Pecahan rudal ini membuat beberapa fasilitas di Israel utara mengalami kebakaran hebat.
Salah satunya adalah pabrik semen yang terbakar.
Tak terima dengan serangan Houthi, Perdana Menteri Israel mengancam akan melancarkan serangan balasan besar-besaran.
Netanyahu bersumpah bahwa ia akan menuntut harga yang mahal dari Houthi.
Sementara itu, para pakar hak asasi manusia PBB yang independen memperingatkan bahwa Israel berisiko mendapat isolasi internasional atas tindakannya di Gaza.
Pakar HAM PBB meminta negara-negara Barat untuk memastikan akuntabilitas.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel tidak berhenti melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza.
Hingga saat ini, warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 41.200 orang.
Sementara korban luka akibat serangan Israel telah mencapai 95.400 warga Palestina.
Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Houthi, Yahya Sinwar dan Konflik Palestina vs Israel