Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hizbullah Berjanji Hukum Israel Setelah Ledakan Ribuan Pager Menewaskan 9 Orang dan Melukai Ribuan

Hizbullah berjanji menghukum Israel setelah ledakan pager menewaskan 9 orang dan melukai ribuan orang di Lebanon.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Hizbullah Berjanji Hukum Israel Setelah Ledakan Ribuan Pager Menewaskan 9 Orang dan Melukai Ribuan
AFP/-
Keluarga berduka atas kematian Fatima Abdallah, seorang gadis berusia 10 tahun yang tewas setelah ratusan alat pemanggil meledak dalam gelombang mematikan di Lebanon, selama pemakamannya di desa Saraain di lembah Bekaa pada 18 September 2024. - Ratusan pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak di seluruh Lebanon pada 17 September, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai sekitar 2.800 orang dalam ledakan yang oleh kelompok militan yang didukung Iran itu disalahkan kepada Israel. (Photo by AFP) 

Salah satu pejuang yang tewas adalah putra seorang anggota Hizbullah di parlemen Lebanon, Ali Ammar, kata mereka.

"Ini bukan penargetan keamanan terhadap satu, dua atau tiga orang. Ini adalah penargetan terhadap seluruh bangsa," kata pejabat senior Hizbullah, Hussein Khalil, saat menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya putra Ammar.

Penyiar Lebanon, Al Jadeed, mengutip Ammar yang mengatakan bahwa apa yang terjadi adalah agresi Israel. "Kami akan menghadapi musuh dalam bahasa yang mereka pahami," tambahnya.

Ledakan hari Selasa menambah harga mahal yang telah dibayarkan Hizbullah selama setahun terakhir, yang telah kehilangan lebih dari 400 pejuangnya dalam serangan Israel, termasuk Panglima Tertingginya, Fuad Shukr , pada bulan Juli. Sumber keamanan di Lebanon mengatakan dua pejuang Hizbullah lainnya tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan pada hari Selasa.

Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, menderita "cedera ringan" akibat ledakan pager pada hari Selasa, dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit, kata  kantor berita semi-resmi Iran, Fars . Reuters tidak dapat segera mengonfirmasi laporan tersebut.

Tidak ada kabar dari pemerintah Israel tentang ledakan tersebut.

Sebelumnya pada hari Selasa, badan keamanan dalam negeri Israel mengatakan telah menggagalkan rencana kelompok Lebanon, Hizbullah, untuk membunuh seorang mantan pejabat senior pertahanan dalam beberapa hari mendatang.

BERITA TERKAIT

Badan Shin Bet, yang tidak menyebutkan nama pejabat tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah menyita alat peledak yang dipasang pada sistem peledakan jarak jauh, menggunakan telepon seluler dan kamera yang telah direncanakan akan dioperasikan oleh Hizbullah dari Lebanon.

Shin Bet mengatakan upaya serangan itu mirip dengan rencana Hizbullah yang digagalkan di Tel Aviv setahun lalu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Hizbullah mengatakan ingin menghindari konflik besar-besaran dengan Israel, tetapi hanya berakhirnya perang Gaza yang akan menghentikan bentrokan lintas perbatasan. Upaya gencatan senjata di Gaza masih menemui jalan buntu setelah berbulan-bulan perundingan yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

Berteriak kesakitan 

Setelah ledakan hari Selasa, seorang  wartawan Reuters melihat ambulans melaju kencang melewati pinggiran selatan ibu kota Beirut, basis Hezbollah, di tengah kepanikan yang meluas. Seorang sumber keamanan mengatakan bahwa sejumlah alat peledak juga meledak di selatan Lebanon.

Di Rumah Sakit Mt. Lebanon, seorang reporter Reuters melihat sepeda motor melaju kencang ke ruang gawat darurat, tempat orang-orang dengan tangan berlumuran darah menjerit kesakitan.

Kepala Rumah Sakit Umum Nabatieh di wilayah selatan negara itu, Hassan Wazni, mengatakan kepada Reuters bahwa sekitar 40 orang yang terluka dirawat di fasilitasnya. Luka-luka tersebut termasuk luka di wajah, mata, dan anggota badan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas