Hizbullah Sempat Ragu Terhadap Pager-pager yang Digunakan Anggotanya, Sebelum Pager Itu Meledak
Ini hal-hal yang terjadi pada Hizbullah beberapa hari sebelum ledakan ribuan pager (alat komunikasi) yang digunakan oleh anggotanya.
Editor: Muhammad Barir
Hizbullah Sempat Ragu Terhadap Pager-pager yang Digunakan Anggotanya, Sebelum Pager Itu Meledak
TRIBUNNEWS.COM- Ini hal-hal yang terjadi pada Hizbullah beberapa hari sebelum ledakan ribuan pager (alat komunikasi) yang digunakan oleh anggotanya.
Sebuah laporan dari situs Amerika "Axios" mengungkapkan bahwa Hizbullah memiliki keraguan terhadap perangkat komunikasi nirkabel (pager) yang digunakan oleh anggotanya, beberapa hari sebelum ribuan perangkat tersebut meledak secara bersamaan di Lebanon, pada hari Selasa.
Serangan yang dikaitkan dengan Israel menyebabkan kematian sedikitnya 11 orang dan melukai sedikitnya 3.000 orang di Lebanon .
Sumber mengkonfirmasi kepada Sky News Arabia bahwa dinas intelijen Israel (Mossad) menanam bahan peledak di ribuan perangkat pager, sebelum sampai ke tangan anggota Hizbullah.
Seorang pejabat Amerika mengatakan kepada Axios bahwa para pemimpin Israel mempercepat serangan itu setelah mereka khawatir tentang kemungkinan mengekspos penanaman bahan peledak di pager.
Pejabat tersebut menjelaskan: “Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, para menteri seniornya, dan komandan tentara serta badan intelijen memutuskan untuk menggunakan sistem tersebut sekarang daripada mengambil risiko ditemukan oleh Hizbullah.”
Laporan pers menyebutkan ketakutan Israel bahwa masalah “pager” akan terungkap, dan mencatat bahwa dua agen Hizbullah telah meragukan perangkat ini dalam beberapa hari terakhir.
Pada hari Rabu, perusahaan Taiwan Gold Apollo mengumumkan bahwa perangkat komunikasi yang meledak secara bersamaan di tangan anggota Hizbullah itu dibuat oleh mitra Hongaria.
Sumber Sky News Arabia melaporkan bahwa pager tersebut diminta dari Gold Apollo, dan bahan peledak ditanam di dalamnya beberapa saat sebelum perangkat tersebut tiba di Lebanon.
Sumber tersebut menambahkan bahwa Israel “merusak perangkat-perangkat ini sebelum mereka tiba di Lebanon, dengan menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam masing-masing perangkat.”
Presiden Perusahaan Hsu Chin Kuang menolak laporan tersebut dan menyangkal bahwa perangkat tersebut diproduksi oleh perusahaan tersebut, dan mengatakan kepada wartawan di Taipei: “Ini bukanlah produk kami dari awal hingga akhir.”
SUMBER: SKY NEWS ARABIA