Iran dan Yaman Murka atas Ledakan Massal Pager Hizbullah, Sebut Mentalitas Israel Haus Darah
Iran dan Yaman murka atas ledakan massal di Lebanon yang menargetkan warga sipil dan pejuang Hizbullah.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
Hamas menyatakan pihaknya menghargai pengorbanan dan komitmen pejuang di Hizbullah dalam terus mendukung rakyat Palestina di Gaza.
Gerakan Perlawanan Palestina juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para martir dan mendoakan agar mereka yang terluka segera pulih.
"Kejahatan fasis Israel hanya akan memperkuat tekad rakyat dan tidak akan mematahkan tekad Perlawanan," tutup Hamas.
Sementara, Gerakan Al-Mujahidin mengecam "kejahatan kotor dan tidak bermoral yang menargetkan warga sipil di Lebanon menggunakan perangkat telekomunikasi di Lebanon, yang dilakukan oleh musuh Zionis pengecut."
Serangan itu, menurut Al-Mujahidin, terjadi sebagai bagian dari perang genosida terhadap Palestina.
Gerakan itu dengan tegas menganggap pemerintahan Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas kejahatan keji itu, bersama semua kejahatan lainnya.
Baca juga: Tentara Israel Salah Bunuh Sandera saat Targetkan Pemimpin Hamas, Sengaja Disembunyikan dari Publik
"Musuh tidak akan bisa mematahkan tekad Perlawanan bangsa kita, atau melunakkan tekad pejuang Hizbullah untuk terus mendukung Jalur Gaza, dengan melakukan kejahatan yang berbahaya dan pengecut," bunyi pernyataan itu.
Al-Mujahidin mendesak agar Israel "membayar harga atas kejahatannya yang mengerikan terhadap rakyat dan negara kami."
Kelompok itu juga menegaskan Israel harus mengakui mereka terlibat dalam pertempuran terbuka melawan semua kekuatan vital di wilayah tersebut.
Al-Mujahidin menyerukan persatuan dan mobilisasi melawan pendudukan Israel dan AS.
Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) turut mengecam serangan di Lebanon.
PIJ menegaskan "operasi pengkhianatan yang dilakukan oleh Israel adalah murni kejahatan perang yang secara sengaja menimbulkan kerusakan besar di kalangan warga sipil."
PIJ menyebut srael menggunakan pilihan itu karena kekalahan dan minimnya opsi yang dimiliki, mengingat pukulan yang diterima dari berbagai front pendukung Perlawanan Palestina.
Kelompok tersebut menyatakan kepercayaan dan keyakinannya sepenuhnya kepada Hizbullah, dengan mengatakan kelompok itu "mampu menahan serangan berbahaya ini dan membendung konsekuensinya dengan cepat."