Iran dan Yaman Murka atas Ledakan Massal Pager Hizbullah, Sebut Mentalitas Israel Haus Darah
Iran dan Yaman murka atas ledakan massal di Lebanon yang menargetkan warga sipil dan pejuang Hizbullah.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.com - Iran dan Yaman kompak mengutuk serangan perangkat komunikasi pager terhadap warga sipil dan pejuang Hizbullah di Lebanon, Selasa (17/9/2024).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyebut serangan itu sebagai contoh dari "pembunuhan massal."
"Operasi teroris di Lebanon dilakukan sebagai kelanjutan dari operasi gabungan rezim Zionis dan agen bayaran mereka."
"Hal ini bertentangan dengan semua prinsip moral dan kemanusiaan, hukum internasional, khususnya hukum humaniter internasional."
"Mereka (Israel) layak dituntut, diadili, dan dihukum pidana internasional," urai Kanaani, Selasa, dikutip dari IRNA.
Kanaani menegaskan, aksi teror gabungan ini menjadi bukti, Israel - selain melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina - juga telah menempatkan perdamaian dan keamanan regional dan internasional pada ancaman serius.
"Oleh karena itu, menghadapi aksi-aksi teroris terhadap rezim dan ancaman-ancaman yang ditimbulkannya merupakan keniscayaan yang nyata."
"Masyarakat internasional harus bertindak cepat untuk menghadapi impunitas para penguasa kriminal Zionis," imbuhnya.
Sembari menyampaikan simpati dan solidaritasnya terhadap pemerintah, bangsa, dan perlawanan Lebanon serta keluarga para martir dan korban luka dalam operasi teroris ini, Kanaani mendoakan kesembuhan segera bagi semua yang terluka dalam insiden ini, termasuk duta besar Iran di Lebanon.
Ia juga menekankan Iran siap memberikan bantuan apapun kepada pemerintah dan rakyat Lebanon.
Terpisah, Kementerian Luar Negeri Yaman mengutuk keras "agresi teroris Zionis terhadap Lebanon."
Baca juga: Sumber Eksklusif Bongkar Strategi Mossad Ledakkan Pager Hizbullah: Menyadap, lalu Dikirim ke Lebanon
"Terutama pemboman yang disengaja terhadap perangkat komunikasi pager di berbagai kota di Lebanon," kata pernyataan itu, Selasa, dilansir Al Mayadeen.
Kementerian itu menekankan, tindakan tersebut merupakan "pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan kedaulatan Lebanon."
"Serangan ini merupakan simbol terorisme yang dilakukan oleh entitas Zionis," imbuh pernyataan tersebut.