Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Tak Beri Tahu AS Sebelumnya tentang Rencana Serangan Pager Berbahan Peledak PETN ke Hizbullah

Pejabat Israel mengatakan Israel tak memberi tahu Amerika Serikat sebelumnya tentang rencana serangan Pager berbahan peledak

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Israel Tak Beri Tahu AS Sebelumnya tentang Rencana Serangan Pager Berbahan Peledak PETN ke Hizbullah
Samaa TV
Ilustrasi pager (kanan) dan korban ledakan pager 

Israel Tak Beri Tahu AS Sebelumnya tentang Rencana Serangan Pager Berbahan Peledak ke Hizbullah

TRIBUNNEWS.COM- Pejabat Israel mengatakan Israel tak memberi tahu Amerika Serikat sebelumnya tentang rencana serangan Pager berbahan peledak.

Israel melancarkan serangan dengan menggunakan bahan peledak yang ditana di Pager yang digunakan Hizbullah.

Israel tidak memberi tahu pemerintahan Biden sebelumnya tentang operasi intelijennya untuk meledakkan ribuan perangkat pager anggota Hizbullah, dua pejabat AS mengatakan kepada Axios.

Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya sembilan orang, termasuk seorang anak, dan melukai 2.800 lainnya, banyak di antaranya anggota Hizbullah dan unit militernya.

Operasi tersebut juga menutup bagian penting sistem komando dan kendali militer Hizbullah.

Hizbullah menuduh Israel melakukan serangan itu dan berjanji akan membalas.

Berita Rekomendasi

Para pejabat Israel mengatakan mereka menyadari bahwa eskalasi besar di perbatasan utara mungkin terjadi setelah serangan itu dan mengatakan Pasukan Pertahanan Israel berada dalam siaga tinggi untuk kemungkinan tanggapan oleh Hizbullah.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa beberapa menit sebelum pager mulai meledak di Lebanon, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menelepon Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan mengatakan kepadanya bahwa Israel akan segera melakukan operasi di Lebanon, tetapi menolak memberikan rincian spesifik.

Pejabat AS mengatakan Israel tidak memberi tahu AS tentang rincian operasi tersebut, tetapi menambahkan bahwa panggilan Gallant merupakan upaya untuk menghindari membuat AS berada dalam kegelapan total.

Kendati demikian, pejabat AS mengatakan mereka tidak melihat panggilan Gallant sebagai pemberitahuan serius sebelumnya. 

"Kami tidak mengetahui operasi ini dan tidak terlibat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan pada hari Selasa.


Austin berbicara dengan Gallant melalui telepon dua kali pada hari Selasa dan membahas situasi tersebut, kata pejabat Israel dan AS.

Operasi tersebut disetujui awal minggu ini selama pertemuan keamanan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan anggota senior kabinetnya serta kepala dinas keamanan, kata seorang sumber yang mengetahui hal tersebut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas