Kronologi Nahas Hampir 3.000 Pejuang Hizbullah & Warga Lebanon Kena Ledakan Pager, RS Membeludak
Hampir 3.000 pejuang Hizbullah dan warga Lebanon kena ledakan alat komunikasi pager, diduga Israel menjadi pelaku peretasan siber
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
“Jadi, satu-satunya cara yang tersisa untuk memastikan kepulangan warga Israel utara ke rumah mereka adalah melalui tindakan militer.”
Baca juga: Hizbullah Serang Lokasi Militer Israel Al-Abad dengan Peluru Kendali, Ketegangan Meningkat
Dalam percakapan lewat telepon dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin, Gallant juga menyebut waktu untuk mewujudkan kesepakatan dengan Hizbullah hampir habis.
Russia Today mengatakan saat ini sudah ada lebih dari 60.000 warga Israel yang mengungsi sejak Hizbullah mulai menyerang Israel utara.
Hizbullah mengatakan serangan itu adalah bentuk dukungan kepada warga Palestina di Gaza. Menurut Hizbullah, serangan akan dihentikan apabila perang di Gaza diakhiri.
Di sisi lain, Israel melancarkan serangan ke Kota Beirut, Lebanon, pada bulan Juli lalu. Serangan itu menewaskan beberapa pejabat Hizbullah, termasuk panglima bernama Fuad Shukr.
Gallant dan pejabat Israel lainnya sudah mengancam akan menginvasi Lebanon. Akan tetapi, Iran mengancam akan mengobarkan perang besar jika Israel menyerang Lebanon.
AS sebagai sekutu dekat Israel meminta negara Zionis itu untuk tidak memperluas operasi militer ke Lebanon. AS mengatakan serangan itu bisa memicu konflik baru di Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken berujar negaranya bertekad mencegah terjadinya konflik lebih besar di kawasan itu.
Sementara itu, saat bertemu dengan Gallant, Hochstein mengatakan AS lebih memilih solusi diplomatik. Dia memperingatkan bahwa serangan terhadap Hizbullah tak akan bisa mengembalikan para sandera.
(Tribunnews/ Chrysnha, Febri)