Kronologi Nahas Hampir 3.000 Pejuang Hizbullah & Warga Lebanon Kena Ledakan Pager, RS Membeludak
Hampir 3.000 pejuang Hizbullah dan warga Lebanon kena ledakan alat komunikasi pager, diduga Israel menjadi pelaku peretasan siber
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Wartawan Al Jazeera bernama Zein Khodr yang berada di Beirut menyebut ada dugaan bahwa pager-pager itu diretas.
“Ini penerobosan keamanan yang besar, alat komunikasi Hizbullah itu telah disusupi. Kami melihat foto-foto dari seluruh Lebanon yang memperlihatkan orang-orang tergeletak di lantai, terluka, berdarah. Kami melihat laporan rumah sakit yang meminta darah,” kata Khodr.
Khodr mengatakan Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah beberapa bulan lalu sudah meminta para pejuangnya untuk berhenti menggunakan ponsel pintar. Kata Nasrallah, Israel punya teknologi untuk menyusupi perangkat itu.
“Jadi, kini mereka memilih sistem komunikasi yang berbeda dengan menggunakan pager dan tampaknya alat itu telah disusupi.”
Menurut Khodr, ada kepanikan yang meluas di Beirut. Hingga kini belum ada pernyataan dari militer Israel mengenai peristiwa ledakan itu.
Baca juga: Kena Retas, HP dan HT yang Dibawa Para Petempur Hizbullah Meledak di Sejumlah Wilayah Lebanon
Seorang analis militer bernama Elijah Magnier mengatakan Hizbullah mengandalkan pager agar bisa mencegah Israel menyadap komunikasi mereka.
Dia menduga pager-pager itu sudah dirusak sebelum dibagikan kepada para anggota Hizbullah.
“Ini bukan sistem baru. Ini pernah digunakan sebelumnya. Jadi, dalam kasus ini ada keterlibatan pihak ketiga untuk memungkinkan akses, untuk memicu ledakan dari jarak jauh,” kata Magnier.
“Ledakan-ledakan itu cukup kuat untuk memukul psikologi Hizbullah.”
Waktu untuk cegah perang Israel-Hizbullah hampir habis
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan waktu untuk mencegah perang Israel-Lebanon hampir habis.
Pernyataan itu disampaikannya dalam rapat dengan utusan AS bernama Amos Hochstein di Kota Tel Aviv, Israel, Senin (16/9/2024),
Gallant berkata serangan ke Lebanon adalah satu-satunya cara agar warga Israel utara bisa kembali ke rumah mereka dengan aman.
Menurut Gallant, waktu untuk perundingan dengan kelompok Hizbullah di Lebanon yang terus menyerang Israel kini hampir habis.
“Hizbullah terus melekatkan dirinya pada Hamas,” ujar Gallant di media sosial X.