5 Bulan Sebelum Ledakan Massal di Lebanon, Israel Dilaporkan Tanam Peledak di 5.000 Pager Hizbullah
Sebuah sumber mengatakan Israel telah menanam bahan peledak di 5.000 pager Hizbullah sebelum diimpor ke Lebanon.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.com - Sumber keamanan senior di Lebanon mengungkapkan Israel telah menanamkan bahan peledak pada 5.000 pager sebelum insiden ledakan massal terjadi di Lebanon, Selasa (17/9/2024).
Bahan peledak itu, kata sumber tersebut, ditanam sekitar lima bulan lalu, sebelum pager-pager itu diimpor ke Lebanon untuk Hizbullah, dilansir France24.
Sumber itu melanjutkan, bahan peledak tersebut dipasang menggunakan cara tertentu agar lolos deteksi ataupun sensor.
"Bahan peledak itu merupakan bahan peledak canggih yang terbuat dari bahan modern dan tidak bisa dideteksi oleh sensor," ungkapnya, Rabu (18/9/2024), dikutip dari Anadolu Ajansi.
Lebih lanjut, sumber tersebut menyebut baterai lithium di dalam pager tidak akan bisa meledak hebat seperti yang terlihat di rekaman-rekaman video amatir di hari insiden ledakan massal terjadi.
"Baterai lithium jika terbakar atau meledak, tidak menyebabkan kerusakan seperti itu."
"Rekaman menunjukkan adanya ledakan dahsyat, sedangkan baterai lithium hanya menghasilkan api kecil dan ledakan sangat minimal," jelas dia.
Mengenai lokasi atau negara tempat produksi pager itu, sumber tersebut mengatakan, "Masih terlalu dini untuk membahasnya."
"Namun, pemasangan bahan peledak bisa saja terjadi selama fase produksi atau pada tahap lainnya," kata dia.
Sementara itu, sumber eksklusif Sky News Arabia pada Selasa, mengungkapkan dalang di balik ledakan pager di Lebanon adalah Badan Intelijen Israel, Mossad.
Menurut sumber itu, pager yang digunakan Hizbullah telah lebih dulu jatuh ke tangan Israel, sebelum dikirim ke kelompok perlawanan Lebanon tersebut.
Baca juga: Perlawanan Irak Siap Rudal Pemukiman Israel, Janji Akan Balaskan Dendam Hizbullah
Ribuan pager itu lantas disadap dan ditanam bahan peledak oleh Mossad, baru kemudian dikirim ke Lebanon untuk digunakan pejuang Hizbullah.
Bahan peledak yang dimaksud adalah pentaerythritol tetranitrate (PETN).
"Mossad berhasil menyadap perangkat komunikasi Hizbullah sebelum dikirimkan ke kelompok tersebut," kata sumber itu.