5 Bulan Sebelum Ledakan Massal di Lebanon, Israel Dilaporkan Tanam Peledak di 5.000 Pager Hizbullah
Sebuah sumber mengatakan Israel telah menanam bahan peledak di 5.000 pager Hizbullah sebelum diimpor ke Lebanon.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Mossad memasang sejumlah bahan peledak PETN dalam baterai pager, yang diledakkan dengan cara meningkatkan suhu baterai," imbuhnya.
Hingga saat ini, jumlah korban tewas akibat ledakan pager itu telah mencapai 32 orang, sedangkan lebih dari 3.250 lainnya terluka.
Israel Siaga Tinggi
Pasca-ledakan massal pager di Lebanon, militer Israel pada Selasa, memperingatkan warganya untuk berhati-hati.
"Kepala Staf Umum, Herzi Halevi, mengadakan penilaian situasi malam ini (Selasa), dengan partisipasi Forum Staf Umum, dengan fokus pada kesiapan dalam penyerangan dan pertahanan di semua arena," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
"Saat ini tidak ada perubahan pada pedoman pertahanan Komando Front Dalam Negeri."
"Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan siaga, dan setiap perubahan kebijakan akan segera diperbarui," lanjut pernyataan itu.
Baca juga: Konflik Panjang Hizbullah vs Israel: Bermula dari Pendudukan di Lebanon Selatan hingga Operasi Pager
Menurut situs berita Israel, Walla, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyetujui ledakan pager di Lebanon selama konsultasi keamanan dengan menteri senior dan kepala intelijen awal minggu ini.
Diketahui, ledakan massal pager di Lebanon telah menewaskan pejuang Hizbullah dan warga sipil, termasuk seorang anak perempuan.
Sementara, sekitar 2.750 lainnya terluka, termasuk 200 korban kritis, kata Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Al-Abiad.
Media Lebanon menyatakan, ribuan pager meledak setelah adanya pelanggaran sistem komunikasi oleh Israel.
Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh Hizbullah.
"Sekitar pukul 3:30 siang waktu setempat pada Selasa, 17 September 2024, beberapa perangkat pager yang digunakan oleh berbagai anggota unit dan lembaga Hizbullah meledak," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Hizbullah menyebut Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas ledakan tersebut dan bersumpah akan melakukan "balasan yang adil dari pihak yang tak terduga" terhadap Tel Aviv.
Meski Israel belum memberikan komentar secara langsung, Penasihat dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Topas Luk, mengisyaratkan Tel Aviv berada di balik insiden itu.
Hal tersebut ia sampaikan di sebuah postingan di X pada Selasa pagi, namun segera dihapus.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)