9 Fakta Ledakan Walkie-Talkie Hizbullah di Lebanon, Baru Dibeli 5 Bulan Lalu
Ledakan mematikan terjadi hari Selasa (17/9/2024) dan Rabu (18/9/2024) kemarin, memicu kepanikan dan meningkatkan kekhawatiran bahwa perang di kawasan
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Ledakan itu terjadi di sekitar kerumunan besar yang berkumpul untuk menghadiri pemakaman empat korban ledakan pager hari Selasa (17/9/2024).
Jurnalis BBC di kota itu melaporkan kejadian kacau, di mana ambulans kesulitan menjangkau korban luka, dan penduduk setempat menjadi curiga terhadap siapa pun yang menggunakan telepon.
2. Di mana di Lebanon ledakan baru terjadi?
Informasi masih terus berdatangan, tetapi beberapa ledakan dilaporkan di pinggiran selatan Beirut serta di kota selatan Tyre pada Rabu (18/9/2024) sore.
Gambar yang diunggah di media sosial menunjukkan sejumlah kendaraan terbakar dan asap mengepul dari kawasan permukiman, sementara laporan menyebutkan radio walkie-talkie dan bahkan sel surya meledak.
Koresponden Al Jazeera Ali Hashem menyaksikan satu mobil meledak selama pemakaman di Lebanon selatan, tampaknya terbakar oleh ledakan dari dalam dan bukan karena ditabrak pesawat tak berawak, katanya.
“Terjadi beberapa ledakan di Lebanon selatan dan pinggiran selatan Beirut menggunakan walkie-talkie, bukan pager,” katanya.
Ia menggambarkan kekacauan di jalan dengan ambulans berlomba-lomba mengangkut yang terluka dan laporan tentang lebih banyak ledakan yang terjadi dan menyebarkan kepanikan.
“Mungkin kita sedang menyaksikan gelombang lain, benar-benar memprihatinkan mengingat insiden kemarin sudah melumpuhkan seluruh sektor kesehatan,” tambah Hashem.
3. Bagaimana serangan itu terjadi?
Gelombang pertama ledakan dimulai di ibu kota Lebanon, Beirut, dan beberapa daerah lain di negara itu sekitar pukul 15:45 waktu setempat (13:45 BST) pada hari Selasa (17/9/2024).
Para saksi melaporkan melihat asap keluar dari saku orang-orang, sebelum melihat ledakan kecil yang terdengar seperti kembang api dan suara tembakan.
Mengutip pejabat AS, New York Times mengatakan bahwa pager tersebut menerima pesan yang tampaknya berasal dari pimpinan Hizbullah sebelum meledak.
Pesan tersebut tampaknya memicu perangkat tersebut, lapor media tersebut.
Ledakan berlanjut selama sekitar satu jam setelah ledakan awal, kantor berita Reuters melaporkan.
Segera setelah itu, sejumlah orang mulai berdatangan ke rumah sakit di seluruh Lebanon, dengan para saksi melaporkan kebingungan massal di unit gawat darurat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.