Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inggris Tangguhkan Pengiriman Senjata ke Israel, Netanyahu Cibir PM Keir Starmer

Netanyahu mempertanyakan keputusan Starmer yang seolah berbalik 180 derajat dengan kebijakan yang ia bangun dengan PM Inggris sebelumnya, Rishi Sunak

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
zoom-in Inggris Tangguhkan Pengiriman Senjata ke Israel, Netanyahu Cibir PM Keir Starmer
AFP/Brendan Smialowski/Jordan Pettitt
Dalam wawancara ekslusif bersama Daily Mail yang dirilis Rabu (18/9/2024) PM Israel, Benjamin Netanyahu mempertanyakan keputusan PM Inggris, Starmer yang seolah berbalik 180 derajat dengan kebijakan yang ia bangun dengan PM Inggris sebelumnya, Rishi Sunak 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengecam keras kebijakan rekan sejawatnya di Inggris, Keir Starmer yang menangguhkan ekspor senjata ke negaranya.

Dalam wawancara eksklusif bersama surat kabar Daily Mail, Netanyahu secara terang-terangan menyebut bahwa pemerintahan Inggris saat ini berada di "arah yang salah" di bawah Starmer yang menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Rishi Sunak.

Netanyahu menilai penangguhan pengiriman senjata ke Israel mengirimkan "pesan buruk" bahwa Inggris sekarang lebih condong mendukung Hamas dengan keputusannya baru-baru ini.

“Setelah pembantaian Hamas pada 7 Oktober, pemerintah Inggris sebelumnya jelas mendukung kami,” kata Netanyahu, merujuk pada pemerintahan Rishi Sunak.

“Sayangnya, pemerintah yang sekarang mengirim pesan yang membingungkan,” sindir Netanyahu kepada Keir Starmer.

Netanyahu juga mempertanyakan keputusan Starmer yang seolah berbalik 180 derajat dengan hubungan yang dibangun antara pemerintahannya dengan Inggris di masa kepemimpinan PM Rishi Sunak.

“Mereka dulu mengatakan Israel berhak untuk mempertahankan diri, tetapi kini mereka melemahkan kemampuan kami untuk melakukan hal itu" terang Netanyahu.

Berita Rekomendasi

Meski mendapatkan penangguhan kiriman senjata dari Inggris, Netanyahu menilai kebijakan tersebut tak sedikit pun menghalangi rencananya untuk terus menumpas Hamas.

“Keputusan yang salah ini tidak akan mengubah tekad Israel untuk mengalahkan Hamas, organisasi teroris yang melakukan pembunuhan yang keji terhadap 1.200 orang pada 7 Oktober, termasuk 14 warga Inggris, dan mengambil 255 orang, termasuk lima sandera Inggris," terang Netanyahu.

Netanyahu juga membanding-bandingkan usahanya menumpas Hamas ini seperti apa yang Inggris lakukan pada Perang Dunia II saat melawan Nazi.

“Justru seperti sikap heroik Inggris melawan Nazi yang dianggap penting dalam mengalahkan barbarisme, begitu juga sejarah akan menilai sikap Israel melawan Hamas dan poros teror Iran. Israel akan memenangkan perang ini dan mengamankan masa depan kita bersama,” kata dia.

Baca juga: Resolusi PBB Disahkan, Tuntut Akhiri Pendudukan Israel di Palestina, Beri Waktu 1 Tahun 

Keir Starmer Jelaskan Alasan Penangguhan

Terkait alasan Inggris menangguhkan pengiriman senjatanya ke Israel, PM Keir Starmer sebelumnya juga telah buka suara.

Ia mengatakan di depan Parlemen Inggris bahwa embargo ekspor senjata secara parsial ke Inggris merupakan keputusan hukum, bukan karena sebuah kebijakan negara.

Dia mengatakan keputusan untuk menangguhkan ekspor senjata ke Israel murni diambil dari tinjauan oleh Kementerian Luar Negeri Inggris.

Kemenlu Inggris menilai pengiriman senjata dari Inggris bisa ditangguhkan karena perilaku Israel dalam perang melawan Hamas yang begitu agresif menunjukkan bahwa mereka memiliki bantuan yang lebih dari cukup.

Namun demikian, waktu penangguhan lisensi senjata itu dikritik banyak pihak di Israel karena diumumkan beberapa hari setelah Hamas mengeksekusi enam sandera yang ditawan Hamas.

Ketika Inggris mengumumkan langkah embargo tersebut, juru bicara PM Keir Starmer mengatakan, keputusan tersebut adalah hasil dari usulan pemerintah sebelumnya yang tidak diajukan sebelum pemilihan.

Langkah Starmer kala itu pun menuai kecaman dari Benjamin Netanyahu.

Netanyahu menilai Israel berhak menerima pengiriman senjata secara berkelanjutan dari Inggris karena peperangan masih jauh dari garis akhir.

“Israel sedang menjalani perang dengan cara yang benar, kami mengambil langkah-langkah tanpa preseden untuk menjaga warga sipil dari bahaya dan sepenuhnya mematuhi hukum internasional." ungkapnya.

“Baru-baru ini, pemerintah Inggris menangguhkan 30 lisensi senjata ke Israel, beberapa hari setelah Hamas mengeksekusi enam sandera Israel, hal ini tentu saja mengirim pesan buruk," sindir Netanyahu.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas