Israel Diduga Dalang Ledakan Pager Hizbullah, Negosiasi Perang Gaza Terancam Gagal
Israel diduga sebagai dalang ledakan pager Hizbullah di Lebanon pada Selasa (17/9/2024).
Penulis: Nuryanti
Editor: Suci BangunDS
Pager yang meledak tersebut tampaknya diperoleh Hizbullah setelah pemimpin kelompok itu memerintahkan anggotanya pada bulan Februari untuk berhenti menggunakan ponsel, dengan peringatan bahwa mereka dapat dilacak oleh intelijen Israel.
Seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada The Associated Press bahwa pager itu adalah merek baru, tetapi menolak untuk mengatakan sudah berapa lama mereka menggunakannya.
Mereka yang terluka dalam serangan itu termasuk duta besar Iran untuk Beirut, Mojtaba Amani, menurut laporan.
Sebuah sumber Hizbullah mengatakan, mereka yakin serangan itu merupakan respons terhadap dugaan upaya pembunuhan oleh milisi Syiah terhadap mantan pejabat tinggi pertahanan Israel, yang diungkap pada hari Selasa oleh badan keamanan Shin Bet Israel.
Setelah ledakan pager terjadi, rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan dengan masuknya pasien.
Sebuah rumah sakit lapangan didirikan di kota selatan Tyre untuk menampung warga yang terluka.
Baca juga: Tak Hanya Meledak di Lebanon, Pager Juga Meledak di Ibu Kota Suriah, 10 Orang Terluka
Suara sirene ambulans terus terdengar di ibu kota Lebanon lebih dari tiga jam setelah serangan awal.
Serangan itu, terjadi beberapa jam setelah Israel mengumumkan akan memperluas tujuannya dalam perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 untuk mencakup pertempuran melawan Hizbullah di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, Hizbullah telah berjanji untuk melanjutkan “operasi yang diberkahi untuk mendukung Gaza, rakyatnya, dan perlawanannya”, meskipun terjadi ledakan pager yang menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 2.750 lainnya di Lebanon dan Suriah.
Kelompok bersenjata Lebanon mengatakan mereka menganggap Israel "bertanggung jawab penuh" atas serangan yang menyebabkan sedikitnya 200 orang dalam kondisi kritis.
Israel menolak berkomentar mengenai ledakan tersebut.
Di Jalur Gaza, delapan warga Palestina tewas dan 80 lainnya dikhawatirkan tewas tertimpa reruntuhan setelah serangan Israel di kamp pengungsi Bureij.
Petugas medis mengatakan, sebanyak 22 orang tewas dalam serangan Israel di seluruh wilayah itu pada hari Selasa.
Yordania menawarkan bantuan medis untuk merawat ribuan orang yang terluka dalam “pemboman massal” hari Selasa, sementara Kataib Hezbollah Irak menawarkan untuk mengirim pejuang dan peralatan untuk mendukung kelompok bersenjata Lebanon.
Baca juga: Konflik Panjang Hizbullah vs Israel: Bermula dari Pendudukan di Lebanon Selatan hingga Operasi Pager