Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Sandera Israel: Proposal 'Safe Exit' Buat Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Adalah Tipu Muslihat

Mereka menuduh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menelantarkan 101 sandera yang diyakini ditawan di Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Keluarga Sandera Israel: Proposal 'Safe Exit' Buat Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Adalah Tipu Muslihat
Photo credit: Ashraf Amra/Anadolu Agency
Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar bersama anggota gerakan militer pembebasan Palestina, menghadiri sebuah parade di Kota Gaza, 30 Mei 2021. 

Baik Kantor Perdana Menteri Israel maupun Hamas belum mengomentari usulan tersebut.

Garis perbatasan antara Mesir dan Rafah, wilayah Palestina yang diduduki Israel. Garis ini dikenal sebagai koridor Philadelphia, wilayah yang ngotot dikuasai Israel dan membuat marah negara-negara Arab.
Garis perbatasan antara Mesir dan Rafah, wilayah Palestina yang diduduki Israel. Garis ini dikenal sebagai koridor Philadelphia, wilayah yang ngotot dikuasai Israel dan membuat marah negara-negara Arab. (omanobserver)

Israel Ngotot Pertahankan Pasukan di Gaza

Negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas telah berlangsung selama berbulan-bulan, difasilitasi oleh Mesir dan Qatar dengan dukungan AS, tetapi terhenti karena desakan Netanyahu untuk mempertahankan kendali atas wilayah-wilayah penting, termasuk Koridor Philadelphia, sementara Hamas menuntut penarikan penuh militer Israel.

Saat ini, Israel menahan sekitar 9.500 tahanan Palestina, sementara Hamas mengatakan bahwa 101 sandera Israel berada di Gaza, dengan laporan banyak yang tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta.

Israel telah melanjutkan serangan brutal di Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Hampir 41.300 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas sejak saat itu dan lebih dari 95.500 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

 Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

Berita Rekomendasi

 

(oln/anews/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas