Fakta Serangan Israel ke Beirut Lebanon: Komandan Hizbullah Tewas, Anak-Anak Turut Jadi Korban
Israel serang Beirut, Lebanon. Ini hal-hal yang perlu diketahui, termasuk anak-anak yang ikut menjadi korban.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah memuji komandannya yang syahid dan kehidupan penuh berkah yang dijalaninya, yang penuh dengan perjuangan, kerja keras, luka, pengorbanan, risiko, tantangan, pencapaian, dan kemenangan.
Pernyataan tersebut selanjutnya menegaskan bahwa keinginan terbesar Aqil adalah untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa dan hasrat terbesarnya adalah Al-Quds, Palestina.
Selain Aqil, Hizbullah juga mengkonfirmasi kematian komandan lainnya, yakni Ahmad Mahmoud Wehbe atau Haji Abu Hussein Samir.
Anak-Anak Turut Jadi Korban
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan 14 orang tewas dalam serangan itu.
Beberapa laporan mengatakan sedikitnya lima dari para korban adalah anak-anak.
Lebih dari 66 orang terluka dan jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah, kata kementerian tersebut.
Korban dibawa ke rumah sakit Bahman dan St George di Daihyeh dan rumah sakit St Therese di Hadath.
Serangan kali ini menambah beban rumah sakit yang sudah kewalahan akibat serangan pager dan walkie-talkie yang meledak pada hari Selasa dan Rabu.
Hampir 3.000 orang menderita luka serius di wajah, anggota badan, dan tangan akibat ledakan tersebut.
Pada hari Jumat (20/9/2024), Hizbullah mengatakan telah menembakkan roket Katyusha ke tempat yang disebutnya sebagai markas intelijen utama Israel di Israel utara.
Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati mendesak PBB untuk mengambil tindakan terhadap tindakan Israel awal minggu ini setelah ledakan pager.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)