Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi Hamas Atas Terbunuhnya Komandan Pasukan Elite Hizbullah oleh Israel: Tindakan Bodoh!

Hamas menyebutnya aksi Israel ini sebagai "tindakan bodoh yang akan menimbulkan konsekuensi,"

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Reaksi Hamas Atas Terbunuhnya Komandan Pasukan Elite Hizbullah oleh Israel: Tindakan Bodoh!
Aljazeera
Brigade al-Qassam menembakkan 30 roket dari Lebanon selatan yang menargetkan pangkalan militer Israel di Palestina utara dengan menargetkan markas besar Brigade Barat ke-300 pendudukan Israel di Khirbet Maar, yang terletak di Galilea barat. 

Reaksi Hamas Atas Terbunuhnya Komandan Hizbullah oleh Israel: Tindakan Bodoh!

TRIBUNNEWS.COM - Hamas pada Sabtu (21/9/2024) menyatakan mengutuk pembunuhan komandan militer Hizbullah Ibrahim Aqil oleh Israel.

Hamas menyebutnya aksi Israel ini sebagai "tindakan bodoh yang akan menimbulkan konsekuensi," lapor Anadolu Agency.

Pembunuhan itu terjadi dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada Jumat (20/9/2024).

Baca juga: Hizbullah Mengganas, Bombardir Galilea Pakai Rudal, Tentara Israel Tewas, Pemukim Yahudi Luka Parah

Pada Jumat, tentara Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan Aqil bersama dengan komandan senior Hizbullah lainnya.

Hizbullah mengonfirmasi kematian Aqil serta komandan militernya Ahmed Wahbi dan 14 pejuang lainnya.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, jumlah korban tewas akibat serangan udara hari Jumat di pinggiran selatan Beirut telah meningkat menjadi 31.

BERITA TERKAIT

Serangan udara itu terjadi di tengah gelombang baru eskalasi Israel di Lebanon, dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan pada hari Kamis bahwa konflik dengan Hizbullah telah memasuki "fase baru."

Baca juga: Tanggapi Pidato Hassan Nasrallah, Yoav Gallant: Israel Lanjutkan Operasi Militer Lawan Hizbullah

Bombambir Pangkalan Udara Israel

Adapun Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah pada Sabtu (21/9/2024) mengumumkan kalau mereka telah menyerang pangkalan rudal Israel dengan menggunakan peluru kendali.

Mengeluarkan pernyataan pada Sabtu sore, Hizbullah mengatakan kalau sasaran serangan rudal berpemandu mereka adalah pangkalan udara dan pangkalan rudal Israel di Birya.

Tidak ada laporan langsung mengenai kemungkinan korban.

Baca juga: Hizbullah Mengganas, Bombardir Galilea Pakai Rudal, Tentara Israel Tewas, Pemukim Yahudi Luka Parah

Beberapa jam sebelumnya, sumber lokal di Lebanon melaporkan serangkaian serangan udara Israel baru terhadap negara Arab tersebut. 

Serangan ini disebutkan menjadi respons Israel atas pengeboman Hizbullah pada Jumat (20/9/2024) yang menyasar beberapa pangkalan mata-mata dan pengawasan Israel.

Seperti siklus yang tidak terputus, Hizbullah juga menyatakan kalau serangannya merupakan tanggapan atas serangan Israel terhadap Lebanon.

"Sejalan dengan dukungan terhadap bangsa Palestina yang teguh di Gaza dan membantu perlawanannya yang berani dan terhormat, dan sebagai tanggapan terhadap serangan musuh Israel terhadap desa-desa dan rumah-rumah di Lebanon selatan, pasukan Hizbullah pada hari Jumat menargetkan markas besar militer rezim Zionis," kata pernyataan  gerakan Hizbullah, kemarin.

Dalam pernyataan lain, Hizbullah mengatakan pihaknya telah menyerang pusat mata-mata Israel di Mishar dengan rudal Katyusha.

Pasukan Hizbullah juga menargetkan markas pengamatan dan operasi udara musuh Israel di pangkalan Meron dengan puluhan rudal.

Ibrahim Aqil, komandan Pasukan Radwan Hizbullah
Ibrahim Aqil, komandan Pasukan Radwan Hizbullah (via Al Mayadeen)

Komandan Pasukan Elite Radwan Tewas

Israel kemudian membalas serangan Hizbullah itu dengan menyerang kawasan pemukiman di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut pada Jumat (20/9/2024).

Serangan jet F-35 Israel menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 66 lainnya.

Hizbullah mengonfirmasi 2 komandannya tewas dalam serangan Israel ini.

Komandan pertama yaitu Ibrahim Aqil yang dikonfirmasi tewas bersama anggota senior lain dari unit elite Hizbullah beberapa jam setelah serangan Israel di Beirut.

Aqil adalah seorang pemimpin senior di Pasukan Elit Hizbullah Radwan.

Hizbullah mengonfirmasi kematian Aqil dalam sebuah pernyataan tepat pada tengah malam, dikutip dari Asharq Al-Awsat.

Mereka menyebut Aqil sebagai 'salah satu pemimpin tertingginya' tanpa memberikan rincian tentang bagaimana ia meninggal.

Dalam pernyataan selanjutnya yang merangkum biografi Aqil, Hizbullah mengatakan ia terbunuh di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh.

Selain Aqil, Hizbullah kemudian mengumkan komandan kedua yang tewas akibat serangan Israel di Beirut, dikutip dari Al Jazeera.

Ia adalah Ahmad Mahmoud Wahabi yang merupakan seorang komandan senior Hizbullah dan bagian dari komando tertinggi Pasukan Radwan.

Hizbullah mengatakan Wahabi selama hidupnya telah memimpin operasi kelompok itu melawan Israel sejak awal perang Gaza pada bulan Oktober hingga awal tahun ini.

Serangan Israel ini menandai ketiga kalinya oleh Israel selama hampir setahun.

Sebelumnya, Israel telah melancarkan serangan yang menewaskan wakil kepala biro politik Hamas Saleh al-Arouri pada tanggal 2 Januari.

Kemudian pada 30 Juli 2024, Israel telah membunuh pemimpin terkemuka Hizbullah Fouad Shukr.

Serangan Israel di Beirut

Israel melancarkan serangan udara di  pinggiran selatan ibu kota Lebanon pada hari Jumat (20/9/2024).

Wartawan AFP mengatakan serangan hari Jumat meninggalkan kawah besar dan menghancurkan lantai bawah gedung bertingkat tinggi.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 14 orang tewas dalam serangan itu.

Jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena tim penyelamat bekerja sepanjang malam.

Sebelumnya, kementerian mengatakan sedikitnya 66 orang terluka, sembilan di antaranya dalam kondisi kritis.

Para saksi melaporkan mendengar suara siulan keras dan beberapa ledakan beruntun pada saat terjadinya serangan.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan serangan itu membuktikan lagi bahwa musuh Israel tidak menghargai pertimbangan manusia, hukum, atau moral apa pun.

Selama hampir setahun, Hizbullah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza. 

 

(oln/memo/mna/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas